Kamis, 11/07/2019
Kamis, 11/07/2019
Gubernur Kaltim Isran Noor dan Bupati Kukar Edi Damansyah saat mencoba alat mekanisasi tanam jagung (ist)
Kamis, 11/07/2019
Gubernur Kaltim Isran Noor dan Bupati Kukar Edi Damansyah saat mencoba alat mekanisasi tanam jagung (ist)
KORANKALTIM.COM, TENGGARONG - Bupati Kukar Edi Damansyah mengakui, program revolusi jagung selama ini belum belum sepenuhnya menggunakan teknologi mekanisasi pertanian. Pekerjaan berat seperti pembersihan lahan masih dilakukan petani secara manual.
“Karena pekerjaan yang cukup berat itu land clearing (pembersihan lahan), kalau itu dilakukan dengan manual untuk mencapai satu dua hektare, itu juga sulit,”ujar Edi kepada media belum lama ini.
Pembersihan lahan selama ini masih dibantu perusahaan sekitar kebun jagung melalui program Tanggung Jawab Sosial (TJSP). Beberapa diantaranya, beber Edi, telah dilakukan di beberapa kecamatan di antaranya Muara Badak, Anggana, Tenggarong, dan zona hulu.
PT Rea Kaltim, misalnya, telah mempersiapkan kurang kebih 300 hektare untuk program revolusi jagung ini. Kendalanya lagi-lagi land clearing. Dengan andil perusahaan, mekanisasi sepenuhnya bisa terwujud.
“Mudah-mudahan semangat ini full mekanisasinya bisa kita lakukan. Tapi ada karakteristik tersendiri, misalkan kawasannya berbukit, tidak flat, itu kan alat tanam jagung kita tidak bisa, maka harus dengan manual. Akan kita persiapkan nanti sembari berjalan semuanya bisa kita lengkapi alat mekanisasinya,” ujarnya.
Penulis: Reza Fahlevi
Editor : M.Huldi
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.