Kamis, 01/08/2019
Kamis, 01/08/2019
Kepala Dispar Kukar, Sri Wahyuni
Kamis, 01/08/2019
Kepala Dispar Kukar, Sri Wahyuni
KORANKALTIM.COM, TENGGARONG - Kepala Dinas Parwisata (Dispar) Kutai Kartanegara (Kukar) Sri Wahyuni menegaskan, Kukar dapat bersandar pada sektor pariwisata menggantikan sektor minyak dan gas untuk fondasi pembangunan.
Namun, hal tersebut harus diupayakan seluruh stakeholder dan butuh proses panjang.
“Memang diharapkan sektor pariwisata menjadi struktur utama ekonomi. Dan itu tidak bisa dilakukan secara tunggal oleh pariwisata, tetapi pariwisata ini multisektor, multidisiplin semua sektor harus terlibat. Ketika kita ingin memajukan pariwisata maka semua orang harus mengarah ke sana,” terang Sri kepada Korankaltim.com.
Setiap sektor seperti pendidikan dan pertanian bisa dikaitkan dengan sektor pariwisata. Di satu sisi, lanjut Sri, selain peningkatan PAD juga dapat dilihat dari multi flier effect. Artinya, bagaimana pariwisata itu kemudian memberikan peningkatan kesejahteraan langsung dirasakan masyarakat.
“Seperti misalnya FKR, kita dapat PAD itu hanya sekitar Rp33 juta, dari sewa lahan, pajak hiburan karcis masuk HTM, dan parkiran. Tapi tau kah berapa uang yang berputar saat festival, dalam satu hari lebih 150 juta, itu didapatkan dari tenant yang ada dikalikan selama 7 hari kurang kebih 1,3 miliar,” bebernya.
Saat ini, di desa-desa, pertumbuhan pariwisata didorong dengan keberadaan Kelomok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang memunculkan paket-paket wisata desa, sehingga desa juga diharapkan mandiri. Penjenamaan yang digunakan selama ini adalah “Kukar is My Borneo for Wildlife”. Yang disuguhkan adalah Kehidupan alam liar, petualangan, dan kultur lokal. Satwa liar yang sangat unik dan karakteristik hutan tropis menjadi nilai jual lebih.
“Dari sisi budaya apa lagi. Kita di Kaltim punya tiga poros budaya, poros budaya kesultanan, budaya Melayu Kutai dan budaya Pedalaman seperti mencak undat, belian dan itu adalah ikon yang ada di kukar. Artinya tidak menutup kemungkinan pariwisata jadi tulang punggung, selama seluruh pihak mau berkomitmen bahwa ini harus digarap bersama, termasuk masyarakatnya sebagai tuan rumah yang baik,” demikian Sri.
Penulis: Reza Fahlevi
Editor : M.Huldi
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.