Rabu, 07/08/2019

Mantra Suku Dayak Hadir di Album "Mantra", Kapital tetap Kritisi Isu Lingkungan di Album Keempat

Rabu, 07/08/2019

Vokalis Kapital, Akbar Haka

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Mantra Suku Dayak Hadir di Album "Mantra", Kapital tetap Kritisi Isu Lingkungan di Album Keempat

Rabu, 07/08/2019

logo

Vokalis Kapital, Akbar Haka

KORANKALTIM.COM, TENGGARONG - Band kenamaan Kutai Kartanegara (Kukar), Kapital, sedang menggarap 'Mantra', sampul album ke empat dari grup beraliran metal ini.

Album ini dibagi menjadi dua kuartal, lima lagu setiap kuartalnya, sudah hampir rampung.

Akbar Haka selaku frontman Kapital Band ini menceritakan, album ini dinamai ‘Mantra’ lantaran mengkurasi mantra-mantra beragam suku Dayak seperti Dayak Benuak, Kenyah, Tunjung dan Midang. Tujuannya untuk menjadi rekam jejak bagi generasi selanjutnya akan keberadaan mantra-mantra tersebut.

“Kita pingin ini menjadi rekam jejak agar puluhan tahun ke depan, ketika generasi berikutnya, bagaimana bunyi-bunyian lemang suku Dayak Modang misalkan, ternyata ada di albumnya Kapital. Itu tujuan sebenarnya, menjadikan tongkat estafet ke generasi masa depan,” jelas Akbar kepada Korankaltim.com.

Album Mantra sendiri masih seperti album-album sebelumnya, penulisan lirik dimaksudkan untuk mengkritisi isu-isu lingkungan juga masalah sosial. Terlebih pada hal-hal remeh yang sering kali dilakukan orang-orang tapi dampak lingkungannya berpengaruh besar. 

Akbar berkeyakinan, album ini menjadi influencer terhadap tingkah laku orang-orang terhadap alam.

“Lirik kita fokusnya lebih kepada hal-hal remeh seperti limbah produksi perusahaan dan semacamnya, orang bisa melihat namun tidak berbuat, itu kita ceritakan lewat lirik. Terus ada lirik ‘planet plastik’, kita menceritakan bahwa orang-orang itu dengan santainya membuang sampah ke sungai, dan puntung rokok pun hal yang remeh namun berbahaya bagi alam,” bebernya.

Akbar berharap, ketika album dirilis, para fans Kapital dapat sama-sama menceritakan ke Indonesia, bahwa hutan Kaltim sebagai paru-paru dunia babak belur akibat eksploitasi sumber daya alam.

“Walaupun pada dasarnya ibukota akan pindah ke Kukar, cuman kita ceritakan, ini loh, kalau tidak kita jaga anak cucu kelak  hanya akan melihat binatang-binatang endemik hanya dalam diorama. Mudah-mudahan visi kita satu frekuensi dengan mengkaptur mantra-mantra seperti itu,” pungkasnya. 


Penulis: Reza Fahlevi

Editor : M.Huldi

Mantra Suku Dayak Hadir di Album "Mantra", Kapital tetap Kritisi Isu Lingkungan di Album Keempat

Rabu, 07/08/2019

Vokalis Kapital, Akbar Haka

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.