Selasa, 13/08/2019
Selasa, 13/08/2019
Korban dugaan pemukulan yang dilakukan oknum Satpol PP, Silvester Hengky (kiri) dan Silva Sagor (kanan) saat melakukan aksi didepan kantor Balaikota Samarinda. (Permata/KK)
Selasa, 13/08/2019
Korban dugaan pemukulan yang dilakukan oknum Satpol PP, Silvester Hengky (kiri) dan Silva Sagor (kanan) saat melakukan aksi didepan kantor Balaikota Samarinda. (Permata/KK)
KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - Kelompok Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Suara Rakyat Nusantara (Suryanata) mendatangi Balaikota Samarinda untuk menyampaikan aspirasi mereka. Aksi tersebut dilakukan terkait dugaan pemukulan yang dilakukan oleh oknum Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Samarinda pada Jumat (9/8/2019) lalu. Humas Aksi Aliansi Suryanata, Yogi Prasetyo Putra menyebut bahwa aksi yang digelar hari ini merupakan bentuk solidaritas dari mahasiswa terhadap delapan kawan mereka yang menjadi korban.
"Kami tidak perlu audiensi. Kami hanya menyampaikan solidaritas kami," tegas Yogi saat ditemui di Balaikota, Selasa (13/8/2019).
Dalam aksi tersebut, Aliansi Suryanata mengajukan empat tuntutan kepada Pemkot Samarinda. Keempat tuntutan tersebut diantaranya adalah mencopot Kepala Satpol PP Samarinda, mengusut tuntas oknum Satpol PP pelaku pemukulan, membina Satpol PP sesuai dengan UU yang berlaku dan terakhir agar mencabut seluruh kebijakan yang bersifat anti demokrasi.
Sementara itu Sekretaris Satpol PP Samarinda, Muhammad Syahrir membantah tuduhan pengeroyokan yang dilakukan anggotanya. Syahrir berdalih bahwa anggotanya hanya melakukan pembelaan saat suasana kerusuhan terjadi. Ia pun menegaskan bahwa pihaknya akan tetap melakukan penyidikan internal.
"Kalau soal proses hukum ya tetap kita taati dan ikuti," tutupnya.
Penulis : Permata S. Rahayu
Editor: Desman Minang
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.