Sabtu, 17/08/2019
Sabtu, 17/08/2019
Rudianto (Kiri: Topi warna cream) tak kuasa menahan haru melihat putri tunggalnya, Monika Nurcahyani (Kanan: Anggota Paskibraka) seusai pengibaran bendera di Kantor Bupati Kukar, Sabtu (17/8/2019) ( Foto: Reza Fahlevi/korankaltimcom)
Sabtu, 17/08/2019
Rudianto (Kiri: Topi warna cream) tak kuasa menahan haru melihat putri tunggalnya, Monika Nurcahyani (Kanan: Anggota Paskibraka) seusai pengibaran bendera di Kantor Bupati Kukar, Sabtu (17/8/2019) ( Foto: Reza Fahlevi/korankaltimcom)
KORANKALTIM.COM, TENGGARONG - Rudianto, pria asal Muara Badak, Kutai kartanegara, tak kuasa menahan haru dan bangga ketika Pasukan Pengibar Bendera (Paskibraka) Kutai Kartanegara sukses mengibarkan Sang Saka Merah Putih dalam Upacara HUT RI ke-74 di halaman Kantor Bupati Kukar, Jln Wolter Monginsidi, Tenggarong pada Sabtu (17/8/2019) pagi.
Dia ikut menyaksikan putri tunggalnya, Monika Nur Cahyani (16), yang sudah dikarantina selama satu bulan untuk ditempa secara mental dan fisiknya sebagai Paskibra.
“Bangga betul aku,” ucapnya dan tak mampu melanjutkan kata-katanya.
Rudianto menceritakan, anaknya yang merupakan siswa SMA Negeri 3 Unggulan itu seringkali memenangkan kejuaraan baris berbaris semenjak usia sekolah dasar.
Kendati anaknya hanya tergabung dalam Pasukan 17 Paskibraka tahun ini, Rudianto tetap berbangga hati. Dia mengakui, bahwa anaknya itu selama ini dididik dengan disiplin.
“Dia mandiri, memang jiwanya disitu (Paskibraka),” pungkasnya.
Rudianto sendiri bahkan belum sempat memeluk anaknya. Monika harus tetap satu barisan bersama paskibra untuk kembali ke barak.
Penulis: Reza Fahlevi
Editor : M.Huldi
Sabtu, 17/08/2019
Rudianto (Kiri: Topi warna cream) tak kuasa menahan haru melihat putri tunggalnya, Monika Nurcahyani (Kanan: Anggota Paskibraka) seusai pengibaran bendera di Kantor Bupati Kukar, Sabtu (17/8/2019) ( Foto: Reza Fahlevi/korankaltimcom)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.