Rabu, 21/08/2019

Sikapi Kasus Dugaan Penghinaan UAS Sebaiknya Utamakan Islah

Rabu, 21/08/2019

Pelaksana tugas Kepala Kantor Kementerian Agama Kutai Kartanegara, Nasrun

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Sikapi Kasus Dugaan Penghinaan UAS Sebaiknya Utamakan Islah

Rabu, 21/08/2019

logo

Pelaksana tugas Kepala Kantor Kementerian Agama Kutai Kartanegara, Nasrun

KORANKALTIM.COM, TENGGARONG - Menyikapi postingan dugaan penghinaan terhadap Ustad Abdul Somad (UAS) dan Habib Riziq Sihab (HRS) di salah satu akun Facebook yang menyita perhatian masyarakat saat ini, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Kantor Kementerian Agama Kutai Kartanegara, Nasrun, berpendapat hal tersebut tidak perlu dibesar-besarkan lantaran postingan tersebut hanya menyinggung secara subyektif UAS maupun HRS, dan tidak mencela nilai ajaran agama tertentu.

“Contoh (dalam satu postingan) ketika dia bilang tidak semua orang yang mengaku habib itu sanadnya sampai kepada nabi, kata-kata itu bersifat subjektif buat saya,” kata Nasrun kepada korankaltim.com, Rabu (21/8/2019) siang tadi.

Hal tersebut pun, menurut Nasrun, tidak bisa digolongkan SARA. Nasrun menceritakan, anggota kepolisian telah menyambangi kediamannya untuk dimintai pendapat pada Selasa (20/8/2019) malam lalu. Saat itu dirinya menyarankan diselesaikan dengan islah dan permintaan maaf kepada publik oleh pengguna akun Aditya Rahmadian atas kelalaiannya itu.

Pertimbangannya, hal ini ditakutkan meluas di kalangan akar rumput dan menyebabkan konflik horisontal yang lebih besar kendati Polisi memilik metode pendekatan lain. “Dampak ikutannya tidak bisa kita prediksi. Kita belajar kasus Papua, kasus yang lainnya, karena ini menurut saya hanya keisengan seseorang yang tidak paham IT, sehingga ini dianggapnya biasa,” sebut Nasrun.

Selain itu, terang Nasrun, citra UAS maupun HRS tidak menjadi jelek hanya karna permasalahan ini yang didasari ketidakpahaman seseorang berselancar di dunia maya. “Ini juga untuk pembelajaran untuk adik-adik kita. Kalau mau mengurusi hal yang seperti ini, maaf banget, banyak juga di WA pribadi yang kadang lebih ekstrim, cuman maksud saya yang seperti ini tidak perlu di perpanjang, berkembang hoax diluar malah kacau nanti,” tukasnya.

Kepada para pihak yang merasa dirugikan, Nasrun mengingatkan memaafkan adalah teladan Rasulullah. “Zaman nabi dulu, pernah ada orang baduy kencing di masjid, mau ditampar Umar terus dilarang sama nabi kan ?Artinya nabi mencontohkan, ketika kita tidak mau memaafkan maka nabi mana yang kita contoh,” tutup Nasrun. (*)


Penulis: Reza Fahlevi

Editor: Aspian Nur

Sikapi Kasus Dugaan Penghinaan UAS Sebaiknya Utamakan Islah

Rabu, 21/08/2019

Pelaksana tugas Kepala Kantor Kementerian Agama Kutai Kartanegara, Nasrun

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.