Rabu, 18/09/2019

Dua Pria Ditemukan Wafat Bersamaan Jam Tujuh Pagi Tadi

Rabu, 18/09/2019

Korban atas nama Wawan (50) yang ditemukan warga sudah tak bernyawa di Jalan Kebahagiaan RT 38, Kelurahan Sungai Pinang Dalam, Kecamatan Sungai Pinang. Salah satu relawan dari LSN Pelik, Mujadi saat memperlihatkan jenazah korban. (Foto: Nancy/korankaltimc

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Dua Pria Ditemukan Wafat Bersamaan Jam Tujuh Pagi Tadi

Rabu, 18/09/2019

logo

Korban atas nama Wawan (50) yang ditemukan warga sudah tak bernyawa di Jalan Kebahagiaan RT 38, Kelurahan Sungai Pinang Dalam, Kecamatan Sungai Pinang. Salah satu relawan dari LSN Pelik, Mujadi saat memperlihatkan jenazah korban. (Foto: Nancy/korankaltimc

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA – Dua mayat ditemukan dalam waktu hampir bersamaan pada Rabu (18/9/2019) pagi tadi pukul 07.00 WITA di dua tempat berbeda. Kedua sosok yang tak bernyawa itu masing-masing adalah Abdul Rahman, berusia 45 tahun, warga Jalan Pengeran Bendahara, Samarinda Seberang yang ditemukan di Jalan Sulawesi, Kelurahan Pelabuhan, Samarinda Kota, tepatnya depan pagar Kantor PT Pelindo 4 sementara mayat kedua atas nama Wawan, berusia 50 tahun yang ditemukan di Jalan Kebahagiaan, RT 38, Kelurahan Sungai Pinang Dalam, Kecamatan Sungai Pinang.

Dari informasi yang di dapat di lapangan kedua jenazah tersebut di duga meninggal karena sakit.

Ketua RT 38 di Jalan Kebahagiaan, Suyanto menjelaskan kalau Wawan ditemukan warga yang saat itu hendak memberikan makan di Pos Kamling yang memang sudah tidak digunakan lagi.

"Saya dapat laporan dari warga jam 10 pagi tadi," jelas Suyanto.

Wawan diakui Suyanto sudah sekitar 2 tahun berada di kawasan tersebut dan pindah dari pos satu ke pos lainnya. "Karena warga sering memberi makan akhirnya dia sering tidur di pos kamling di RT 38. Almarhum memang sakit stroke di sebagian badannya. Terakhir dia terlihat kemarin jam 10 pagi setelah itu tidak terlihat lagi," papar Suyanto.

Sementara Anjas warga menemukan Wawan pertama kali dan rumahnya tepat di sebelah pos kamling dengan jarak 15 meter mengaku saat itu dirinya memang hendak memberikan makan namun pintu pos tertutup padahal biasanya terbuka.

Begitu menengok ke dalam dilihatnya Wawan sudah meninggal dengan mata terbuka dengan hanya memakai celana pendek dan baju kaos. “Saya langsung tutup badannya dengan sarung dan lapor RT.. Bisanya kalau pulang kerja saya selama bawa nasi untuk dia. Ya, tidak tahu ada atau tidak keluarganya, tetapi, ada laki-laki sering datang kesitu, saya pikir itu anaknya, kalau sakit, setahu saya sakit stroke sama asam urat," bebernya.

Sementara, untuk mayat Abdul Rahman yang warga Kupang, NTT  diduga wafat karena sakit TBC dan sebelumnya sudah pernah ditangani oleh pihak Dinas Sosial (Dinsos) Samarinda. "Dia sempat kami tangani dan mau kami bawa ke panti, tetapi tidak mau karena dia bilang tidak sakit apa-apa dan sudah diperiksa bilangnya di puskesmas tidak ada sakit," jelas Sri Ana dari Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Dinsos Samarinda.

Korban ini tinggal di Samarinda Seberang, tetapi saat sedang kerja sebagai buruh pelabuhan tidak pulang. "Kalau kerja dia memang tidur disitu, kalau tidak ya pulang ke Seberang dan keluarganya semua di Kupang," sebut Ana. (*)


Penulis: Nancy

Editor: Aspian Nur

Dua Pria Ditemukan Wafat Bersamaan Jam Tujuh Pagi Tadi

Rabu, 18/09/2019

Korban atas nama Wawan (50) yang ditemukan warga sudah tak bernyawa di Jalan Kebahagiaan RT 38, Kelurahan Sungai Pinang Dalam, Kecamatan Sungai Pinang. Salah satu relawan dari LSN Pelik, Mujadi saat memperlihatkan jenazah korban. (Foto: Nancy/korankaltimc

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.