Rabu, 18/09/2019

Gawat, Partikel Debu di Samarinda Diatas Ambang Batas

Rabu, 18/09/2019

Alat yang digunakan untuk mengukur kualitas udara dan partikel debu di Samarinda (Foto: Permata/KoranKaltimcom))

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Gawat, Partikel Debu di Samarinda Diatas Ambang Batas

Rabu, 18/09/2019

logo

Alat yang digunakan untuk mengukur kualitas udara dan partikel debu di Samarinda (Foto: Permata/KoranKaltimcom))

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - Setelah beberapa hari diselimuti kabut asap, Pemprov Kaltim dan Pemkot Samarinda melakukan pengujian kualitas udara di Samarinda. Pemprov Kaltim yang dibantu Laboratorium Balai Kesehatan dan Keselamatan Kerja menyatakan partikel debu di Samarinda berada diatas ambang batas. Dengan menggunakan alat milik laboratorium swasta, partikel debu di Samarinda diukur dengan metode Gravimetri.

Hasilnya partikel debu di Samarinda berada diangka 234,2. Padahal angka yang harus diperoleh sesuai baku mutu ada pada angka 230. "Pada pengukuran ditanggal 16 sampai 17 September, hasilnya memang sangat tidak sehat. Itu sesuai dengan kategori Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU)" ucap Kasi Pengendalian Pencemaran DLH Kaltim, Wiwit Guritno.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Samarinda, Rustam mengatakan bahwa hasil uji Laboratorium Kesehatan Pemprov Kaltim yang dilakukan didepan Kantor Gubernur tak mampu mengukur partikel debu di Samarinda. Pasalnya alat yang digunakan tak memiliki kemampuan tersebut. Sehingga hanya mengukur intensitas Sulfur dioksida (SO2), Nitrogen dioksida (NO2), Karbon Oksigen (CO) dan Ozon (O3). "Kalau dari yang empat itu semua normal. Tapi kalau partikel debu memang tidak bisa kami ukur," beber Rustam. 

Namun dengan tingginya partikel debu yang diukur, Rustam tetap menghimbau agat warga Samarinda selalu menggunakan masker dalam beraktifitas diluar ruangan, terutama saat berkendara. Sehingga potensi infeksi saluran pernafasan bisa ditekan. 


Penulis : Permata S. Rahayu

Editor: Aspian Nur

Gawat, Partikel Debu di Samarinda Diatas Ambang Batas

Rabu, 18/09/2019

Alat yang digunakan untuk mengukur kualitas udara dan partikel debu di Samarinda (Foto: Permata/KoranKaltimcom))

Berita Terkait


Gawat, Partikel Debu di Samarinda Diatas Ambang Batas

Alat yang digunakan untuk mengukur kualitas udara dan partikel debu di Samarinda (Foto: Permata/KoranKaltimcom))

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - Setelah beberapa hari diselimuti kabut asap, Pemprov Kaltim dan Pemkot Samarinda melakukan pengujian kualitas udara di Samarinda. Pemprov Kaltim yang dibantu Laboratorium Balai Kesehatan dan Keselamatan Kerja menyatakan partikel debu di Samarinda berada diatas ambang batas. Dengan menggunakan alat milik laboratorium swasta, partikel debu di Samarinda diukur dengan metode Gravimetri.

Hasilnya partikel debu di Samarinda berada diangka 234,2. Padahal angka yang harus diperoleh sesuai baku mutu ada pada angka 230. "Pada pengukuran ditanggal 16 sampai 17 September, hasilnya memang sangat tidak sehat. Itu sesuai dengan kategori Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU)" ucap Kasi Pengendalian Pencemaran DLH Kaltim, Wiwit Guritno.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Samarinda, Rustam mengatakan bahwa hasil uji Laboratorium Kesehatan Pemprov Kaltim yang dilakukan didepan Kantor Gubernur tak mampu mengukur partikel debu di Samarinda. Pasalnya alat yang digunakan tak memiliki kemampuan tersebut. Sehingga hanya mengukur intensitas Sulfur dioksida (SO2), Nitrogen dioksida (NO2), Karbon Oksigen (CO) dan Ozon (O3). "Kalau dari yang empat itu semua normal. Tapi kalau partikel debu memang tidak bisa kami ukur," beber Rustam. 

Namun dengan tingginya partikel debu yang diukur, Rustam tetap menghimbau agat warga Samarinda selalu menggunakan masker dalam beraktifitas diluar ruangan, terutama saat berkendara. Sehingga potensi infeksi saluran pernafasan bisa ditekan. 


Penulis : Permata S. Rahayu

Editor: Aspian Nur

 

Berita Terkait

Lokasi CFD Tenggarong Pindah Besok Pagi, SK2 Bakal Bagikan 200 Sapoh untuk Para Pedagang

Pj Gubernur Kaltim Pantau Banjir di Mahulu, Penyaluran Listrik, Bantuan Pangan dan Air Bersih jadi Prioritas Awal

Dukung Gerakan Literasi Desa, Paser Terima Mobil Pusling diJakarta

Warga RT 13 Kelurahan Baru, Tenggarong Berembuk Manfaatkan Dana Rp50 Juta

Setelah Balikpapan, Dinkes Kaltim Siap Vaksinasi Lima Ribu Anak di Kota Samarinda

Dinsos Kaltim Kirim 1.500 Paket ke Mahulu, Kemensos RI juga Segera Beri Bantuan

Ribuan Orang Hadiri Tabligh Akbar Ustaz Abdul Somad di Masjid Al Qadar Tenggarong Siang Tadi

Kecamatan Tabang Diterjang Banjir Imbas Hujan di Hulu Sungai Belayan, BPBD Kukar Turunkan Tim Pantau Potensi Banjir Kiriman dari Mahulu

Hendak Menyeberang Jalan Saat Banjir di Mahulu, Karyawan Warung PHP Sebenaq Meninggal Dunia Pagi Tadi

Aktivitas Warga di Ibu Kota Mahulu Mulai Normal Setelah Sempat Diterjang Banjir

Kerap Mencuri di Rumah Kosong, Warga Perum Handil Kopi Sambutan Diciduk Polisi

Pabrik Smelter di Sangasanga Kembali Terbakar, Tiga Orang Alami Luka-Luka

Proyek Peningkatan Sistem Drainase Perkotaan di Tanjung Redeb Habiskan Anggaran Rp23,7 Miliar

Pengembangan Lahan Kakao Berau Baru 500 Hektare, Kelompok Tani Diminta Tak Alih Fungsikan Lahan

Ketergantungan Kaltim pada Sektor Pertambangan jadi Sorotan

Petani Kakao di Berau Diminta Bermitra dengan Perusahaan

Libatkan 14 Perusahaan, Disnaker Samarinda Buka Job Fair Pekan Depan

Aplikasi Perjalanan Dinas Dikritisi Anggota DPRD Samarinda, Sebut Jalan-Jalan untuk Adopsi Tata Kota

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.