Sabtu, 21/09/2019

Adji Sofyan Sebut Enam Kesenjangan Pemicu Isu Disintegrasi, Tawarkan Formula Pembangunan dari Desa

Sabtu, 21/09/2019

Aji Sofyan Effendi memaparkan materi. (Foto: Heriansyah/korankaltimcom)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Adji Sofyan Sebut Enam Kesenjangan Pemicu Isu Disintegrasi, Tawarkan Formula Pembangunan dari Desa

Sabtu, 21/09/2019

logo

Aji Sofyan Effendi memaparkan materi. (Foto: Heriansyah/korankaltimcom)

KORANKALTIM.COM,TENGGARONG--Ekonom Unmul Adji Sofyan Effendi memaparkan sejumlah persoalan krusial saat menjadi narasumber talkshow kebangsaan yang digagas FKPPI Kukar bertema 'Sumber Daya Alam dan Ketahanan Nasional: Rakyat Harus Bagaimana?' pada Sabtu (21/9/2019) di Hotel Grand Elty Singgasana Tenggarong.

Menurutnya, ada dua pilar yang harus dikelola secara baik agar daerah menjadi kuat dan mandiri yaitu ketahanan fiskal dan Sumber Daya Alam.

“Tentunya ini harus bisa dikelola secara baik dengan adanya kapabilitas SDM kita yang mumpuni di bidangnya masing-masing. Dengan reformasi total penguasaan sumber daya alam Indonesia, maka ketahanan fiskal dan nasional pasti akan kuat,” katanya.

Dipaparkannya, selama ini, Indonesia masih banyak dikuasai oleh asing terutama pada pengelolaan sumber daya alam. Selama itu pula Indonesia mengalami ketimpangan pembangunan. “Sehingga muncul Kawasan Barat Indonesia versus Kawasan Timur Indonesia. Selama ini kita yang ada di kawasan timur ini hanya menghidupi kawasan barat, lihat saja berbagai macam infrastruktur penunjang sangat nyaman dirasakan oleh saudara kita di Jawa sementara kita di Kalimantan jalan rusak dan akses sangat susah,” ungkapnya.

Dengan adanya pemindahan IKN ke Kaltim ini tentu rakyat Kaltim bersyukur karena berbagai macam persoalan yang hingga kini dirasakan secara cepat akan segera teratasi. 

“Isu utama disintegrasi ialah kesenjangan wilayah, kesenjangan infrastruktur, kesenjangan kesejahteraan, Kawasan Barat Indonesia vs Kawasan Timur Indonesia, Pulau Jawa vs luar Jawa dan daerah maju vs daerah terbelakang. Dengan keputusan pemindahan IKN ke Kalimantan timur ini sebenarnya bukan hanya menuntaskan persoalan Jakarta saja tapi juga enam persoalan ini juga akan tuntas,” tegasnya.

Salah satu kuncinya adalah memulai pembangunan dari desa. Jika seluruh desa yang ada di Kutai Kartanegara terbebas statusnya dari desa tertinggal dan desa sangat tertinggal maka ketahanan daerah pasti tercapai. “Jika ketahanan daerah tercapai maka ketahanan provinsi juga tercapai, jika ketahanan provinsi tercapai maka ketahanan nasional pun tercapai. Jadi siapapun nanti yang menjadi kepala daerah Kukar ke depan harus 100 persen bisa membawa perubahan desa kepada kemajuan dan mandiri,” tutupnya. 


Penulis: Muhammad Heriansyah

Editor : M.Huldi


Adji Sofyan Sebut Enam Kesenjangan Pemicu Isu Disintegrasi, Tawarkan Formula Pembangunan dari Desa

Sabtu, 21/09/2019

Aji Sofyan Effendi memaparkan materi. (Foto: Heriansyah/korankaltimcom)

Berita Terkait


Adji Sofyan Sebut Enam Kesenjangan Pemicu Isu Disintegrasi, Tawarkan Formula Pembangunan dari Desa

Aji Sofyan Effendi memaparkan materi. (Foto: Heriansyah/korankaltimcom)

KORANKALTIM.COM,TENGGARONG--Ekonom Unmul Adji Sofyan Effendi memaparkan sejumlah persoalan krusial saat menjadi narasumber talkshow kebangsaan yang digagas FKPPI Kukar bertema 'Sumber Daya Alam dan Ketahanan Nasional: Rakyat Harus Bagaimana?' pada Sabtu (21/9/2019) di Hotel Grand Elty Singgasana Tenggarong.

Menurutnya, ada dua pilar yang harus dikelola secara baik agar daerah menjadi kuat dan mandiri yaitu ketahanan fiskal dan Sumber Daya Alam.

“Tentunya ini harus bisa dikelola secara baik dengan adanya kapabilitas SDM kita yang mumpuni di bidangnya masing-masing. Dengan reformasi total penguasaan sumber daya alam Indonesia, maka ketahanan fiskal dan nasional pasti akan kuat,” katanya.

Dipaparkannya, selama ini, Indonesia masih banyak dikuasai oleh asing terutama pada pengelolaan sumber daya alam. Selama itu pula Indonesia mengalami ketimpangan pembangunan. “Sehingga muncul Kawasan Barat Indonesia versus Kawasan Timur Indonesia. Selama ini kita yang ada di kawasan timur ini hanya menghidupi kawasan barat, lihat saja berbagai macam infrastruktur penunjang sangat nyaman dirasakan oleh saudara kita di Jawa sementara kita di Kalimantan jalan rusak dan akses sangat susah,” ungkapnya.

Dengan adanya pemindahan IKN ke Kaltim ini tentu rakyat Kaltim bersyukur karena berbagai macam persoalan yang hingga kini dirasakan secara cepat akan segera teratasi. 

“Isu utama disintegrasi ialah kesenjangan wilayah, kesenjangan infrastruktur, kesenjangan kesejahteraan, Kawasan Barat Indonesia vs Kawasan Timur Indonesia, Pulau Jawa vs luar Jawa dan daerah maju vs daerah terbelakang. Dengan keputusan pemindahan IKN ke Kalimantan timur ini sebenarnya bukan hanya menuntaskan persoalan Jakarta saja tapi juga enam persoalan ini juga akan tuntas,” tegasnya.

Salah satu kuncinya adalah memulai pembangunan dari desa. Jika seluruh desa yang ada di Kutai Kartanegara terbebas statusnya dari desa tertinggal dan desa sangat tertinggal maka ketahanan daerah pasti tercapai. “Jika ketahanan daerah tercapai maka ketahanan provinsi juga tercapai, jika ketahanan provinsi tercapai maka ketahanan nasional pun tercapai. Jadi siapapun nanti yang menjadi kepala daerah Kukar ke depan harus 100 persen bisa membawa perubahan desa kepada kemajuan dan mandiri,” tutupnya. 


Penulis: Muhammad Heriansyah

Editor : M.Huldi


 

Berita Terkait

Lokasi CFD Tenggarong Pindah Besok Pagi, SK2 Bakal Bagikan 200 Sapoh untuk Para Pedagang

Pj Gubernur Kaltim Pantau Banjir di Mahulu, Penyaluran Listrik, Bantuan Pangan dan Air Bersih jadi Prioritas Awal

Dukung Gerakan Literasi Desa, Paser Terima Mobil Pusling diJakarta

Warga RT 13 Kelurahan Baru, Tenggarong Berembuk Manfaatkan Dana Rp50 Juta

Setelah Balikpapan, Dinkes Kaltim Siap Vaksinasi Lima Ribu Anak di Kota Samarinda

Dinsos Kaltim Kirim 1.500 Paket ke Mahulu, Kemensos RI juga Segera Beri Bantuan

Ribuan Orang Hadiri Tabligh Akbar Ustaz Abdul Somad di Masjid Al Qadar Tenggarong Siang Tadi

Kecamatan Tabang Diterjang Banjir Imbas Hujan di Hulu Sungai Belayan, BPBD Kukar Turunkan Tim Pantau Potensi Banjir Kiriman dari Mahulu

Hendak Menyeberang Jalan Saat Banjir di Mahulu, Karyawan Warung PHP Sebenaq Meninggal Dunia Pagi Tadi

Aktivitas Warga di Ibu Kota Mahulu Mulai Normal Setelah Sempat Diterjang Banjir

Kerap Mencuri di Rumah Kosong, Warga Perum Handil Kopi Sambutan Diciduk Polisi

Pabrik Smelter di Sangasanga Kembali Terbakar, Tiga Orang Alami Luka-Luka

Proyek Peningkatan Sistem Drainase Perkotaan di Tanjung Redeb Habiskan Anggaran Rp23,7 Miliar

Pengembangan Lahan Kakao Berau Baru 500 Hektare, Kelompok Tani Diminta Tak Alih Fungsikan Lahan

Ketergantungan Kaltim pada Sektor Pertambangan jadi Sorotan

Petani Kakao di Berau Diminta Bermitra dengan Perusahaan

Libatkan 14 Perusahaan, Disnaker Samarinda Buka Job Fair Pekan Depan

Aplikasi Perjalanan Dinas Dikritisi Anggota DPRD Samarinda, Sebut Jalan-Jalan untuk Adopsi Tata Kota

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.