Selasa, 24/09/2019

Bangun BTS di IKN, Investasinya Triliunan Rupiah

Selasa, 24/09/2019

GM ICT Operation Regional Kalimantan Rahmad Putra Jaya (berdiri) memaparkan perencanaan pembangunan BTS di kawasan IKN dihadapan awak media nasional dan lokal dalam suasana santai. (Foto: Hendra/KoranKaltim.Com)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Bangun BTS di IKN, Investasinya Triliunan Rupiah

Selasa, 24/09/2019

logo

GM ICT Operation Regional Kalimantan Rahmad Putra Jaya (berdiri) memaparkan perencanaan pembangunan BTS di kawasan IKN dihadapan awak media nasional dan lokal dalam suasana santai. (Foto: Hendra/KoranKaltim.Com)

KORANKALTIM.COM, BALIKPAPAN - Sejak Kalimantan Timur diputuskan sebagai lokasi Ibu Kota Negara (IKN) oleh Presiden RI, membuat provinsi ini menjadi pusat perhatian pemerintah pusat hingga korporasi. Termasuk provider seluler pelat merah, Telkomsel yang akan membangun 400 Base Transceiver Station atau BTS.

Rinciannya 160 BTS Broadband 4G dan 240 BTS 3G. Ratusan BTS itu akan berdiri di sepanjang jalur lintas Balikpapan - Samarinda, jalur Tol Balikpapan Samarinda dan jalur lintas Sepaku di Kabupaten Penajam Paser Utara.

Khusus Kecamatan Sepaku, cakupannya meliputi Desa Bukit Raya, Bumi Harapan, Pemaluan dan Kelurahan Riko. Direncanakan sepanjang 91 Km jalur lintas itu bakal berdiri 170 BTS Broadband, 70 BTS 4G, 50 BTS 3G dan 50 BTS untuk jaringan 2G. 

Mengingat luasan IKN nantinya berada di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara. "Kami memang perlu mengajukan budget (anggaran, Red) khusus," kata GM Network Operation Quality Management Telkomsel Regional Kalimantan, Rahmad Putra Jaya, Selasa (24/9/2019).

Investasi per satu menara BTS diperkirakan mencapai Rp1,5 miliar. Sehingga dibutuhkan anggaran sekitar Rp1,2 triliun untuk membangun 400 BTS di kawasan IKN. Namun kebutuhan anggaran itu tergantung kebijakan kantor pusat Telkomsel.

"Kebetulan kami hanya bergerak di operasional, kami sekadar memberikan informasi data kebutuhan, kalau untuk eksekusi perencanaan ada di kantor pusat. Jadi nanti dihitung ulang nilai investasi untuk penambahan BTS," jelasnya.

Meski begitu, ada kendala yang dihadapi dalam membangun BTS. Salah satunya merupakan wilayah hutan belantara yang juga tidak tersedia jaringan listrik dari PLN. Sehingga Telkomsel ingin pemerintah termasuk Pemkab Penajam Paser Utara untuk mendukung ketersediaan jaringan listrik.

"Terus terang, kalau tidak ada listrik PLN, maka harus pakai pembangkit berbahan bakar solar industri dan investasinya itu sangat mahal, bisa Rp300 juta sebulan hanya untuk pengadaan bahan bakar nonsubsidi, belum mengenai infrastruktur lainnya," sebut Rahmad.


Penulis/Editor : Hendra

Bangun BTS di IKN, Investasinya Triliunan Rupiah

Selasa, 24/09/2019

GM ICT Operation Regional Kalimantan Rahmad Putra Jaya (berdiri) memaparkan perencanaan pembangunan BTS di kawasan IKN dihadapan awak media nasional dan lokal dalam suasana santai. (Foto: Hendra/KoranKaltim.Com)

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.