KORANKALTIM.COM, BALIKPAPAN - Selain penyelundupan narkoba, rupanya wilayah perairan perbatasan RI-Malaysia juga rawan aktivitas penyelundupan sembako.

Kegiatan tersebut tentu sangat merugikan pihak Indonesia di mana barang kebutuhan pokok tersebut masuk tanpa dipungut pajak. Selain itu juga merugikan produsen lokal yang berada di wilayah perbatasan.

Terbukti, kasus penyelundupan sembako diungkap  jajaran Subdit Penegakan Hukum Direktorat Polisi Perairan dan Udara (Subdit Gakkum Ditpolairud) Polda Kaltim.

Di mana pada akhir September lalu berhasil menggagalkan penyelundupan sembako asal Malaysia menggunakan kapal motor. Kasubdit Gakkum Ditpolairud Polda Kaltim, Kompol Teguh Nugroho mengungkapkan bahwa aktivitas penyelundupan tersebut sudah dipantau sejak seminggu lamanya.

Berdasarkan informasi masyarakat, Subdit Gakkum Ditpolairud Polda Kaltim melakukan penyelidikan dan membuahkan hasil dengan mengamankan seorang tersangka bernama Herman (38) selaku pemilik barang.

"Kami amankan di wilayah perairan Tanjung Batu, Kabupaten Berau yang menyelundupkan sembako. Kami juga amankan satu kapal KM Rehan Jaya 01 setelah dilakukan pemeriksaan didapatkan barang bukti sembako berupa beras, cuka dan makanan ringan yang berasal dari Malaysia,"ungkap Teguh, Kamis (3/10) siang di Mako Ditpolairud Polda Kaltim.

Dari keterangan pelaku, penyelundupan tersebut kerap dilakukan dari Tawau, Malaysia.

"Untuk tersangka juga merupakan residivis pernah ditahan kasus sama 3  tahun lalu. Kerugian negara belum dipastikan menunggu dari ahli. Rencana barang tersebut akan didistribusikan di Berau dan wilayah Kaltim,"sebutnya.

Dia menuturkan bahwa tindakan tegas dilakukan karena merugikan negara khususnya  pajak. 

Kerugian lain yang dirasakan khususnya warga Berau yakni akan mematikan produk lokal."Tentu bisa menghancurkan produk lokal sehingga mengganggu perekonomian yang ada. Kita lakukan upaya tindakan tegas,"tegasnya.

Penulis : Yudi Hadi

Editor : M.Huldi