Jumat, 04/10/2019

PT PHM Hadirkan Listrik Tenaga Surya, Warga Muara Pegah Akhirnya Bisa Jualan Es Blender hingga Nonton TV Sepuasnya

Jumat, 04/10/2019

Rombongan CSR Tour PT PHM saat mengunjungi Dusun Muara Pegah, Kelurahan Muara Kembang, Kecamatan Muara Jawa pada Kamis (3/10/2019) terlihat di setiap atap rumah warga memiliki panel surya SHS. (Foto: Reza Fahlevi/korankaltimcom)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

PT PHM Hadirkan Listrik Tenaga Surya, Warga Muara Pegah Akhirnya Bisa Jualan Es Blender hingga Nonton TV Sepuasnya

Jumat, 04/10/2019

logo

Rombongan CSR Tour PT PHM saat mengunjungi Dusun Muara Pegah, Kelurahan Muara Kembang, Kecamatan Muara Jawa pada Kamis (3/10/2019) terlihat di setiap atap rumah warga memiliki panel surya SHS. (Foto: Reza Fahlevi/korankaltimcom)

KORANKALTIM.COM, TENGGARONG - Kehadiran Solar Home System (SHS), program tanggung jawab sosial perusahaan dari PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM)  disambut suka cita warga Dusun Muara Pegah, Kelurahan Muara Kembang, Kecamatan Muara Jawa, Kutai Kartanegara.

Selama sembilan bulan terakhir ini, SHS menjadi sumber listrik tenaga surya bagi 203 jiwa di dusun itu.

Ketua RT 11 Dusun Muara Pegah Sudirman menuturkan, dengan hadirnya listrik, sebanyak 53 kepala keluarga akhirnya bisa beraktivitas dengan leluasa. Mereka bisa meningkatkan perputaran uang atau roda ekonomi, serta bisa menikmati peralatan elektronik seperti TV, DVD juga kulkas.

“Yang saya rasakan betul-betul bermanfaat. Soalnya dulunya mereka enggak pernah bikin es blender, sekarang sudah bisa karena adanya SHS ini, dulu enggak ada yang begituan,” ujar Sudirman kepada Korankaltim.com, Kamis (3/10/2019).

Sebelum adanya SHS, listrik hanya bisa dinikmati saat malam tiba. Itupun hanya bisa dinikmati hingga pukul 00.00 WITA. 

Dulunya, lanjut Sudirman, seisi desa serasa berada di kapal karena suara bising mesin jenset. Butuh 10 liter bahan bakar tiap malamnya.

Saat ini, pengisian daya tenaga surya selama lima jam dapat dipergunakan untuk menonton TV LCD selama 24 jam.

“Dulu sepi itu sepi betul, sekarang sudah bisa bunyikan musik apa segala macam. Walaupun terbatas paling tidak bisa menikmati kayak di kota-kota,” jelasnya.

Setiap bulan warga membayar sebesar Rp100 ribu untuk biaya pemeliharaan alat. 

Seorang petugas maintenance PT PHM, Heryadi, mengatakan kapasitas total tenaga pembangkit listrik tiap rumahnya sebesar 600 watt. Dengan tangkapan panel sebesar 150 Watt Peak (Wp) dengan kapasitas baterai 100ah yang dilengkapi kontroler yang mengatur arus DC agar tidak kelebihan energi pada saat pengisian daya.

“Untuk 100ah itu tidak dihabiskan semua biar baterai tidak rusak, sekitar 80ah yang terpakai. Sekitar 960 watt per hour (jam). Andai kata drop mau tidak mau mereka menunggu matahari bersinar kembali untuk nge-charge,” jelasnya.


Penulis: Reza Fahlevi

Editor : M.Huldi

PT PHM Hadirkan Listrik Tenaga Surya, Warga Muara Pegah Akhirnya Bisa Jualan Es Blender hingga Nonton TV Sepuasnya

Jumat, 04/10/2019

Rombongan CSR Tour PT PHM saat mengunjungi Dusun Muara Pegah, Kelurahan Muara Kembang, Kecamatan Muara Jawa pada Kamis (3/10/2019) terlihat di setiap atap rumah warga memiliki panel surya SHS. (Foto: Reza Fahlevi/korankaltimcom)

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.