Senin, 21/10/2019
Senin, 21/10/2019
Turunnya bentang tengah jembatan flyover terlihat jelas dari arah AW Syahranie. (foto: nancy/korankaltim.com)
Senin, 21/10/2019
Turunnya bentang tengah jembatan flyover terlihat jelas dari arah AW Syahranie. (foto: nancy/korankaltim.com)
KORAN KALTIM.COM, SAMARINDA - Masyarakat yang mengendai roda dua dan roda empat harus waspada saat melintas di Jembatan Layang (Flyover) Samarinda yang menghubungkan Jalan AW Syahranie dan Jalan Ir H Juanda.
Pasalnya, di salah satu bagian jembatan tersebut tepatnya di segmen AW Syahranie terlihat jelas turunnya bentang jalan sekitar 5 sentimeter yang membuat siapa saja yang melintas harus mengurangi kecepatan baik saat naik maupun turun jembatan.
Kondisi bentang tengah bagian jalan yang turun ini sudah terlihat dalam dua pekan terakhir dan kondisinya semakin mengkhawatirkan karena kalau dibiarkan bisa membuat kondisinya semakin parah. Besar kemungkinan turunnya bentang tengah flyover di segmen Jl AW Syahranie ini karena kurang kuatnya pondasi menahan beban kendaraan yang melintas terutama truk berukuran besar bahkan container setiap harinya.
Pantauan korankaltim.com Senin (21/10/2019) pagi tadi, mobil dan motor yang menuju Jalan Juanda harus mengurangi kecepatan kendati jalan menanjak sementara yang dari arah Jalan Juanda menuju AW Syahranie sebagian ada yang tidak melihat kondisi jalan yang turun sehingga kendaraan mereka terguncang.
Turunnya bentang tengah flyover ini bukan persoalan pertama karena sebelumnya partisi penutup oprit di ruas jalan AW Sjahranie juga pernah mengalami kerusakan yaitu retak. Kerusakan partisi itu karena adanya pergerakan tanah di ruas jalan bagian bawah jembatan.
Pembangunan flyover Air Hitam secara keseluruhan menelan dana hingga Rp70 miliar. Panjang flyover 600 meter, lebar 9 meter dan terbagi menjadi empat sisi jalan. Flyover diresmikan pada Februari 2018 silam oleh Gubernur Awang Faroek Ishak. (*)
Penulis: Nancy
Editor: Aspian Nur
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.