Kamis, 24/10/2019

Pengamat Sebut Kukar Bisa Gaduh dengan Pemangkasan Eselon Pejabat oleh Jokowi

Kamis, 24/10/2019

Akademisi Toni Nurhadi Kumayza

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Pengamat Sebut Kukar Bisa Gaduh dengan Pemangkasan Eselon Pejabat oleh Jokowi

Kamis, 24/10/2019

logo

Akademisi Toni Nurhadi Kumayza

KORANKALTIM.COM, TENGGARONG - Akademisi Unirkarta Toni Nurhadi Kumayza menilai, pemangkasan eselon pegawai yang direncanakan oleh Presiden Joko Widodo  akan menimbulkan kegaduhan di Kabupaten Kukar, Kaltim.

Di Kukar, papar Toni, Sumber Daya Manusia (SDM) jarang sekali ditemukan memiliki disiplin keilmuan dan kemampuan yang beragam. Hampir-hampir semua bekerja di balik meja mengurus administrasi birokrasi.

Kemudian struktur pembelanjaan di Kukar itu juga bersandar pada birokrasi. Itu juga menyebabkan lapangan kerja yang paling menjanjikan di Kukar adalah di bidang birokrasi. Jika terjadi pemangkasan golongam atau eselon maka akan terjadi kurangnya serapan anggaran.

"Ketika jabatan yang menyerap APBD kurang, otomatis serapan APBD juga berkurang," ungkap Tony kepada Korankaltim.com

Selain itu, lanjutnya, pemangkasan golongan itu akan menyebabkan persaingan ketat antar ASN. Untuk menjajaki eselon yang nantinya dipangkas menjadi dua golongan itu tentunya melalui seleksi terbuka.

Toni berharap sistem yang digunakan pada saat seleksi haruslah benar-benar merit.

"Semoga saja panitianya (seleksi terbuka) tidak dipolitisir, dan memang merit sistem.

Kalau untuk ASN jabatan tinggi pratama eselon dua itu kan di lelang, yang mau dihapuskan ini setingkat kepala bidang dan seksi," ujarnya.

Jika dilihat dari sudut pandang yang luas,   Indonesia menuju ke arah memperkaya jabatan fungsional yang profesional. 

"Semangat reformasi birokrasi kan begitu, Itu menuju birokrasi yang profesional karena itu long life career (karir seumur hidup)," tuturnya.

Long life career yang dimaksud semisal ahli akuntansi. Selesai dari ASN, dia  bisa menjadi akuntan publik. Sama halnya dokter bedah saraf yang bekerja sebagai ASN di rumah sakit negara, setelahnya bisa membuka praktik sendiri.

"kalau mau terus terang, ASN kita kan banyak lulusan universitas setempat (Unikarta) dan itu bidang keilmuannya seragam yakni administrasi negara. Kalau di Jawa itu pasti tidak ada persoalan karena SDM-nya beragam," pungkasnya.


Penulis: Reza Fahlevi

Editor: M.Huldi

Pengamat Sebut Kukar Bisa Gaduh dengan Pemangkasan Eselon Pejabat oleh Jokowi

Kamis, 24/10/2019

Akademisi Toni Nurhadi Kumayza

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.