Senin, 28/10/2019
Senin, 28/10/2019
Tumpukan sampah didalam lokasi eks pasar tangga arung yang ditutup dengan pagar seng, Senin (28/10/2019). (Foto: Reza Fahlevi/korankaltimcom)
Senin, 28/10/2019
Tumpukan sampah didalam lokasi eks pasar tangga arung yang ditutup dengan pagar seng, Senin (28/10/2019). (Foto: Reza Fahlevi/korankaltimcom)
KORANKALTIM.COM, TENGGARONG - Aroma tidak sedap tercium ketika memasuki kawasan eks Pasar Tangga Arung, Tenggarong, Kaltim.
Setelah ditelisik, aroma tersebut ternyata berasal dari area lokasi yang sudah ditutup dengan pagar seng. Ada tumpukan sampah.
Sampah-sampah tersebut diduga dibuang pedagang di kawasan setempat. Terlihat dari jenis sampahnya seperti plastik dan bungkusan buah nanas busuk.
Kondisi eks Pasar Tangga Arung terkesan sangat tidak terawat. Rumput-rumput liar kian rimbun.
Bupati Kukar Edi Damansyah mengungkapkan, dari hasil sidaknya, terdapat banyak sampah di gorong-gorong eks pasar itu.
Edi sebelumnya sempat mengecek aktivitas gotong royong yang dilakukan masyarakat sekitar eks pasar. Ada gorong-gorong yang kotor ditambah sedimentasi yang cukup tebal menyebabkan banjir di Gang Wakaf, Jl Danau Aji saat hujan deras.
"Kebetulan di Gang Wakaf kalau hujan itu sering banjir, setelah ditelusuri melalui beberapa RT ternyata drainasenya terhubung dari Gang Wakaf, turun ke Pasar Tangga Arung, terus ke Jalan Kartini, kemudian terus ke Sungai Tenggarong. Jadi ada beberapa titik yang sedimentasinya tinggi, terus ada banyak sampah-sampah di parit itu," kata Edi kepada korankaltim.com, Senin (28/10/2019).
Hingga saat ini, lahan eks Pasar Tangga Arung masih belum jelas peruntukannya. Dulu, sempat bergulir isu dibangun Ruang Terbuka Hijau (RTH).
Edi menyebutkan, wacana pembangunannya masih dalam tahapan pengkajian tim Pemkab Kukar.
"Masih dilakukan studi, nanti pada waktunya akan kira sampaikan seperti apa bentuknya, karena ada beberapa alternatif-alternatif yang dikaji tim teknis kami," pungkasnya.
Penulis: Reza Fahlevi
Editor: M.Huldi
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.