Jumat, 01/11/2019

Soroti Masalah ISBI Kaltim, Syafril Teha Noer Sebut Pemerintah Tak Serius

Jumat, 01/11/2019

Ketua Dewan Kesenian Daerah Kaltim, Syafril Teha Noer (ist)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Soroti Masalah ISBI Kaltim, Syafril Teha Noer Sebut Pemerintah Tak Serius

Jumat, 01/11/2019

logo

Ketua Dewan Kesenian Daerah Kaltim, Syafril Teha Noer (ist)

KORANKALTIM.COM, TENGGARONG - Status Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Kalimantan Timur (Kaltim) yang saat ini masih belum mandiri menjadi sorotan Ketua Umum Dewan Kesenian Daerah Kaltim, Syafril Teha Noer.

Syafril menyebut Pemerintah Pusat tidak serius untuk memandirikan ISBI Kaltim. Institut seni budaya ini digagas oleh mantan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak untuk memperdalam kesenian lokal. Nasib kampus itu kini masih terkatung-katung 

"Kami di Dewan Kesenian menyayangkan ini, dan berharap ada penyikapan segera terhadap nasib ISBI," kata Syafril kepada Korankaltim.com,  Jumat (1/11/2019).

Menurutnya, kembali digabungkannya Pendidikan Tinggi (Dikti) di bawah Kemendikbud juga diharapkan berpengaruh terhadap progres pemandirian ISBI.  Salah satunya urusan lahan kampus.

Syafril berpendapat ada beberapa kendala ISBI untuk memiliki kampus sendiri, yang dalam tanda kutip bisa diselesaikan secepatnya. Namun, prosesnya selama ini seolah sengaja dibuat rumit. 

"Jika tidak salah, pembangunan gedung kampus itu harus merujuk kepada status kepemilikan lahan. Jika lahan itu ternyata sebelumnya atas nama yayasan ISBI, lalu ada lembaga lain yang membangun, maka harus beralih lagi kenamaannya," ujarnya.

Menurut Syafril, hal itu hanyalah kendala administratif yang seharusnya tidak menjadi persoalan. 

Selain itu, ISBI yang digagas untuk mengajarkan muatan lokal sendiri juga  malah tidak mengandung muatan lokal sama sekali. 

Diketahui, ISBI Kaltim selama ini mempergunakan kurikulum ISI Yogyakarta. Hal ini pun menjadi sorotan Syafril. ISBI Kaltim tidak akan ada bedanya dengan ISBI lainnya jika tak punya muatan lokal.

"Kita ini bingung bagaimana pemerintah  menata target untuk pemandirian ISBI, apakah target itu sebenarnya ada atau tidak," ucapnya.

Dia mengatakan, ISBI Kaltim tidak bisa dibiarkan terus seperti ini. 

"Sudah 8 tahunan masak jalan di tempat terus. Enggak usah dengan ISBI lainnya, dengan ITK Balikpapan saja kalah gitu," pungkasnya.


Penulis: Reza Fahlevi

Editor: M.Huldi

Soroti Masalah ISBI Kaltim, Syafril Teha Noer Sebut Pemerintah Tak Serius

Jumat, 01/11/2019

Ketua Dewan Kesenian Daerah Kaltim, Syafril Teha Noer (ist)

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.