Kamis, 14/11/2019
Kamis, 14/11/2019
Siswa berinteraksi dengan narasumber yang dihadirkan oleh HMI Kukar dalam seminar kebangsaan di SMK YPK Tenggarong pada Kamis (14/11/2019). (Foto: Reza Fahlevi/korankaltimcom)
Kamis, 14/11/2019
Siswa berinteraksi dengan narasumber yang dihadirkan oleh HMI Kukar dalam seminar kebangsaan di SMK YPK Tenggarong pada Kamis (14/11/2019). (Foto: Reza Fahlevi/korankaltimcom)
KORANKALTIM.COM, TENGGARONG - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kukar melaksanakan seminar kebangsaan di SMK YPK Tenggarong pada Kamis (14/11/2019).
Seminar ini bertajuk "Pencegahan konflik melalui deradikalisasi, lawan radikalisasi di tingkat pelajar dan mahasiswa".
Narasumber dihadirkan dari Koramil 0906-01 Kapten Inf Mukriyanto dan dari Satuan Intelkam Polres Kukar.
Ketua HMI Komisariat Febis, Suardi, mengatakan kegiatan ini ditujukan untuk membantu pemerintah memerangi radikalisme. Terlebih lagi,
Beberapa tahun lalu, terjadi teror seperti ledakan bom di Kaltim.
"Anak SMA masih dalam keadaan kosong, apa yang disusupkan ke pikiran mereka, dengan gampangnya mempengaruhi pola pikir siswa," kata Suardi kepada Korankaltim.com.
Suardi menceritakan ada salah satu rekannya yang punya gagasan untuk melakukan tindakan-tindakan ekstrem hingga tidak mengakui adanya agama.
"Kendatipun tidak secara terang-terangan, namun beberapa tahun kemudian, tidak menutup kemungkinan mereka berani muncul," ujarnya.
Kapten Inf Mukriyanto dalam paparannya mengatakan, siswa perlu diberikan pemahaman agar tak mudah terbujuk lingkungan ajakan penganut paham radikalisme.
"Anak-anak itu cukup mengikuti pelajaran di sekolahnya, tidak perlu menengok hal yang lebih jauh,"pungkasnya.
Penulis: Reza Fahlevi
Editor: M.Huldi
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.