Rabu, 04/12/2019
Rabu, 04/12/2019
Effendi Gazali saat menjadi narasumber pada Lokakarya di Gedung Bappeda Kukar, Rabu (4/12/2019) (Foto: Istimewa)
Rabu, 04/12/2019
Effendi Gazali saat menjadi narasumber pada Lokakarya di Gedung Bappeda Kukar, Rabu (4/12/2019) (Foto: Istimewa)
KORANKALTIM.COM, TENGGARONG - Lokakarya Peningkatan Kapasitas ASN di Lingkungan Kabupaten Kutai Kartanegara digelar di gedung Bappeda Kukar pada Rabu (4/12/2019) pagi.
Pengamat Komunikasi Politik Effendi Gazali yang menjadi salah satu narasumber menjawab pertanyaan peserta soal dampak perpindahan Ibu Kota Negara (IKN) terhadap budaya lokal.
Effendi menyarankan agar Kukar berkaca kepada budaya asli Jakarta.
Dia menyebutkan, kesenian Betawi seperti ondel-ondel, hampir kehilangan identitasnya yang mengandung filosofi religius.
Hal ini menurutnya bisa saja terjadi terhadap kesenian asli Kutai lantaran tergerus budaya yang terbawa dari luar.
"Kepada pemerintah Kukar saya sarankan untuk membuat sebuah pusat budaya di Kukar. Di pusat budaya itu, masyarakat baik tua maupun muda bisa belajar dan tahu kesenian lokal yang dimiliki di Kukar," kata Effendi menjawab pertanyaan salah satu ASN.
Malah, dia mengaku tidak setuju jika mempertahankan budaya lokal dengan dibangunkan monumen.
Hal itu menurutnya sama saja dengan menganggap kebudayaan lokal sudah punah.
"Kalau museum berarti sudah punah kebudayaan tersebut," pungkasnya.
Penulis: Reza Fahlevi
Editor: M.Huldi
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.