Senin, 09/12/2019

Video - Tersangka Pencurian Minyak Mengaku 'Intip' Teknik Tapping ala PDAM, Ngebor Saat Mesin Pertamina Mati

Senin, 09/12/2019

Tersangka utama Illegal Tapping pipa minyak mentah Pertamina Ep Field Sangasanga saat diwawancarai wartawan, Senin (9/12/2019). (Foto: Reza Fahlevi/korankaltimcom)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Video - Tersangka Pencurian Minyak Mengaku 'Intip' Teknik Tapping ala PDAM, Ngebor Saat Mesin Pertamina Mati

Senin, 09/12/2019

logo

Tersangka utama Illegal Tapping pipa minyak mentah Pertamina Ep Field Sangasanga saat diwawancarai wartawan, Senin (9/12/2019). (Foto: Reza Fahlevi/korankaltimcom)

KORANKALTIM.COM, TENGGARONG - Tersangka utama kasus pencurian minyak (Illegal tapping) di areal Pertamina Ep Field Sangasanga, berinisial AK,  telah dua kali mendekam di hotel prodeo atas kasus yang berbeda-beda.

Dia pernah menjadi residivis narkoba dan tambang batu bara ilegal. 

Untuk kasus yang menyebabkan kerugian negara kali ini, dia mengakui sebagai otak tindakan pemipaan minyak secara ilegal itu. 

"Otak pelakunya saya. Karena (minyak mentah) laku Pak, awalnya kan tidak laku," ujar AK saat ditanya wartawan, Senin (9/12/2019).

Dia menyebutkan, minyak mentah yang dimuat ke dalam mobil tangki dengan kapasitas 5.000 liter terjual dengan harga Rp 10 juta atau Rp 2.000 per liternya. 

Selama dua bulan operasinya, kegiatan itu sudah sekitar 30 kali.  Untuk proses jual belinya, dia menyebutkan ada orang yang mendatanginya untuk membeli minyak mentah hasil curian itu.

"Kita mencurinya tidak setiap hari, biasanya dua hari sekali, dan beroperasi selalu malam," sebutnya. 

Mengenai pengetahuannya soal rangkaian tapping pipa minyak itu, dia menyebutkan terinspirasi dari metode PDAM.  

"Lihat dari PDAM, pasang dulu klepnya kemudian dibor, pengeborannya dilakukan pada saat minyaknya tidak mengalir di pipa," sebutnya.

Proses pengeboran pipa  dilakukan pada saat mesin pompa Pertamina sedang dalam keadaan mati sehingga tidak terlalu beresiko saat dilakukan pengeboran. "Karena kalau malam kan tidak ada suara mesin pompa minyak terdengar," ujarnya.

Dia mengaku tidak ada keterlibatan orang lain selain tersangka AR dan MK.  Namun, Polres Kukar tetap akan melakukan pendalaman terkait keterlibatan pihak lainnya.


Penulis: Reza Fahlevi

Editor: M.Huldi

Simak videonya*


Video - Tersangka Pencurian Minyak Mengaku 'Intip' Teknik Tapping ala PDAM, Ngebor Saat Mesin Pertamina Mati

Senin, 09/12/2019

Tersangka utama Illegal Tapping pipa minyak mentah Pertamina Ep Field Sangasanga saat diwawancarai wartawan, Senin (9/12/2019). (Foto: Reza Fahlevi/korankaltimcom)

Berita Terkait


Video - Tersangka Pencurian Minyak Mengaku 'Intip' Teknik Tapping ala PDAM, Ngebor Saat Mesin Pertamina Mati

Tersangka utama Illegal Tapping pipa minyak mentah Pertamina Ep Field Sangasanga saat diwawancarai wartawan, Senin (9/12/2019). (Foto: Reza Fahlevi/korankaltimcom)

KORANKALTIM.COM, TENGGARONG - Tersangka utama kasus pencurian minyak (Illegal tapping) di areal Pertamina Ep Field Sangasanga, berinisial AK,  telah dua kali mendekam di hotel prodeo atas kasus yang berbeda-beda.

Dia pernah menjadi residivis narkoba dan tambang batu bara ilegal. 

Untuk kasus yang menyebabkan kerugian negara kali ini, dia mengakui sebagai otak tindakan pemipaan minyak secara ilegal itu. 

"Otak pelakunya saya. Karena (minyak mentah) laku Pak, awalnya kan tidak laku," ujar AK saat ditanya wartawan, Senin (9/12/2019).

Dia menyebutkan, minyak mentah yang dimuat ke dalam mobil tangki dengan kapasitas 5.000 liter terjual dengan harga Rp 10 juta atau Rp 2.000 per liternya. 

Selama dua bulan operasinya, kegiatan itu sudah sekitar 30 kali.  Untuk proses jual belinya, dia menyebutkan ada orang yang mendatanginya untuk membeli minyak mentah hasil curian itu.

"Kita mencurinya tidak setiap hari, biasanya dua hari sekali, dan beroperasi selalu malam," sebutnya. 

Mengenai pengetahuannya soal rangkaian tapping pipa minyak itu, dia menyebutkan terinspirasi dari metode PDAM.  

"Lihat dari PDAM, pasang dulu klepnya kemudian dibor, pengeborannya dilakukan pada saat minyaknya tidak mengalir di pipa," sebutnya.

Proses pengeboran pipa  dilakukan pada saat mesin pompa Pertamina sedang dalam keadaan mati sehingga tidak terlalu beresiko saat dilakukan pengeboran. "Karena kalau malam kan tidak ada suara mesin pompa minyak terdengar," ujarnya.

Dia mengaku tidak ada keterlibatan orang lain selain tersangka AR dan MK.  Namun, Polres Kukar tetap akan melakukan pendalaman terkait keterlibatan pihak lainnya.


Penulis: Reza Fahlevi

Editor: M.Huldi

Simak videonya*


 

Berita Terkait

Lokasi CFD Tenggarong Pindah Besok Pagi, SK2 Bakal Bagikan 200 Sapoh untuk Para Pedagang

Pj Gubernur Kaltim Pantau Banjir di Mahulu, Penyaluran Listrik, Bantuan Pangan dan Air Bersih jadi Prioritas Awal

Dukung Gerakan Literasi Desa, Paser Terima Mobil Pusling diJakarta

Warga RT 13 Kelurahan Baru, Tenggarong Berembuk Manfaatkan Dana Rp50 Juta

Setelah Balikpapan, Dinkes Kaltim Siap Vaksinasi Lima Ribu Anak di Kota Samarinda

Dinsos Kaltim Kirim 1.500 Paket ke Mahulu, Kemensos RI juga Segera Beri Bantuan

Ribuan Orang Hadiri Tabligh Akbar Ustaz Abdul Somad di Masjid Al Qadar Tenggarong Siang Tadi

Kecamatan Tabang Diterjang Banjir Imbas Hujan di Hulu Sungai Belayan, BPBD Kukar Turunkan Tim Pantau Potensi Banjir Kiriman dari Mahulu

Hendak Menyeberang Jalan Saat Banjir di Mahulu, Karyawan Warung PHP Sebenaq Meninggal Dunia Pagi Tadi

Aktivitas Warga di Ibu Kota Mahulu Mulai Normal Setelah Sempat Diterjang Banjir

Kerap Mencuri di Rumah Kosong, Warga Perum Handil Kopi Sambutan Diciduk Polisi

Pabrik Smelter di Sangasanga Kembali Terbakar, Tiga Orang Alami Luka-Luka

Proyek Peningkatan Sistem Drainase Perkotaan di Tanjung Redeb Habiskan Anggaran Rp23,7 Miliar

Pengembangan Lahan Kakao Berau Baru 500 Hektare, Kelompok Tani Diminta Tak Alih Fungsikan Lahan

Ketergantungan Kaltim pada Sektor Pertambangan jadi Sorotan

Petani Kakao di Berau Diminta Bermitra dengan Perusahaan

Libatkan 14 Perusahaan, Disnaker Samarinda Buka Job Fair Pekan Depan

Aplikasi Perjalanan Dinas Dikritisi Anggota DPRD Samarinda, Sebut Jalan-Jalan untuk Adopsi Tata Kota

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.