Selasa, 10/12/2019
Selasa, 10/12/2019
Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Arif Budiman (tengah) saat mendatangi TKP dimana balita 4 tahun tersebut di temukan. (Foto: Nancy/korankaltimcom)
Selasa, 10/12/2019
Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Arif Budiman (tengah) saat mendatangi TKP dimana balita 4 tahun tersebut di temukan. (Foto: Nancy/korankaltimcom)
KORANKALTIM.COM, SAMARINDA – Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Arif Budiman menegaskan pihaknya akan mengusut sampai tuntas penyebab pasti kematian bocah 4 tahun yang hilang selama dua pekan dan ditemukan meninggal dunia tanpa kepala dan organ tubuh lainnya yang tak utuh pada Ahad (8/12/2019) lalu di Jalan Pangeran Antasari II Gang 3 RT 30 Kelurahan Karang Asam Ilir Samarinda Ulu.
Berdasarkan penyelidikan yang dilakukan hingga saat ini, dugaan sementara balita tersebut terjatuh ke dalam parit, yang jaraknya sekitar 20 meter dari PAUD tempat dititipkannya si bocah.
“Dugaan sementara korban hanyut ke parit yang memang saat itu usai turun hujan deras dan parit tergenang," kata Arif.
Setelah 16 hari menghilang, korban ditemukan sekitar 4,5 km dari tkp awal menghilang.
"Namanya orang hanyut sudah 16 hari dan di air jadi kondisinya lembek, waktu selama itu mungkin yang menyebabkan beberapa bagian tubuh tidak utuh, kemungkinan bukan juga mutilasi, kami juga tidak mau berasumsi dan kenyataanya ada bagian tubuh yang hilang. Makanya kami dalami lagi, apakah ada motif lain atau dimakan hewan atau juga tersentuh tembok-tembok atau batu-batu itu bisa saja, yang jelas ini masih dugaan sementara," bebernya.
"Kami akan menyelidiki dimana awal korban menghilang, apakah ada kelalaiannya, ataukah ada motif lainnya. Kalau ada kelalaian dimana akan kami ungkap," tutup Arif. (*)
Penulis: Nancy
Editor: Aspian Nur
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.