Minggu, 29/12/2019
Minggu, 29/12/2019
Orang tua bocah berusia 4 tahun yang hilang dan ditemukan mengambang di sungai beberapa waktu lalu (foto: dok/kk)
Minggu, 29/12/2019
Orang tua bocah berusia 4 tahun yang hilang dan ditemukan mengambang di sungai beberapa waktu lalu (foto: dok/kk)
KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - Keputusan Dinas Pendidikan (Disdik) Samarinda untuk menutup PAUD Jannatul Athfaal yang menjadi lokasi awal hilangnya Yusuf Ahmad Gazali, bocah berusia 4 tahun beberapa waktu lalu, sudah sampai ketelinga keluarga korban. Bambang Sulistyo, ayah korban mengatakan dirinya turut bersimpati atas penutupan PAUD di Jalan AW Syahrani itu. Namun ia menyebut keputusan tersebut merupakan konsekuensi atas semua hal yang terjadi beberapa waktu lalu
"Semua yang dibuat kan harus dipertanggung jawabkan," kata Bambang saat dikonfirmasi melalui telefon.
Kendati demikian, Bambang menyatakan pihak keluarga sudah memaafkan kejadian hilangnya putra bungsu mereka. Ia pun memahami ditutupnya PAUD tersebut bukan hal mudah terlebih untuk pemilik PAUD yang juga merupakan Kepala PAUD Jannatul Athfaal.
"Itu mungkin satu-satunya usaha mereka. Tapi kehilangan kami lebih besar," imbuhnya.
Sebelumnya Disdik Samarinda memutuskan untuk mencabut izin PAUD Jannatul Athfaal. Kepala Disdik Samarinda, Asli Nuryadin menyebut salah satu pertimbangan untuk menutup PAUD tersebut ialah surat dari kepolisian yang merekomendasikan untuk memberikan sanksi administrasi.
"Banyak pertimbanganya. Kami tidak ingin ada gejolak yang berlanjut," kata Asli saat itu. (*)
Penulis : Permata S. Rahayu
Editor: Aspian Nur
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.