Rabu, 08/01/2020
Rabu, 08/01/2020
Tangkapan layar, klarifikasi di akun Facebook Plt Asisten Bidang Pemerintah dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Moh Jauhar Efendi. (Foto: Ist)
Rabu, 08/01/2020
Tangkapan layar, klarifikasi di akun Facebook Plt Asisten Bidang Pemerintah dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Moh Jauhar Efendi. (Foto: Ist)
KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - "Dan terjadi lagi,.." sepotong lirik lagu, dari kelompok musik Noah berjudul 'Separuh Aku' ini, sepertinya tepat menggambarkan kejadian yang menimpa sederet pejabat di Kaltim akhir-akhir ini.
Adalah penipuan, dengan modus menyalahgunakan akun media sosial para petinggi mulai dari meretas, hingga mengkloning dilakoni penjahat dunia maya. Sejumlah pejabat yang menjadi korban pencatutan diantaranya, Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah, Walikota Balikpapan Rizal Effendi, hingga Gubernur Kaltim Isran Noor.
Teranyar, Pelaksana tugas (Plt) Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekprov Kaltim, Moh Jauhar Efendi yang juga Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kaltim turut jadi korban.
Sebuah akun Facebook mengatasnamakan dirinya, menghubungi beberapa kolega dan berujung pada permintaan sejumlah uang. Terkait hal ini, Jauhar mengingatkan semua pihak yang mengenal atau ada keterkaitan tugas dengannya untuk tidak menerima permintaan pertemanan atau permintaan informasi akun Facebook kloning tersebut.
“FB (Facebook) saya di-hack, ujung-ujungnya minta uang. Tolong bantu buatkan bantahan lewat FB, bahwa saya tidak bikin akun baru, walaupun fotonya tetap seperti aslinya. Saya sudah banyak dapat laporan,” kata Jauhar dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Rabu (08/01/2020) siang ini.
Sejak pagi tadi, sudah ada beberapa laporan dari staf DPMPD maupun teman akun kloning tersebut sudah mencoba menghubungi untuk meminta informasi. Untung saja, semua yang dihubungi terbilang cerdas sehingga tidak tertipu. "Kalau ada yang mengaku-ngaku saya minta uang, tolak saja. Saya gak pernah minta-minta," tegas Jauhar.
Tindakan tersebut melanggar UU No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Karenanya, kepada siapapun yang melakukan diimbau segera menghentikan aksinya.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Kaltim Didi Rusdiansyah, mengaku kelakuan para hacker atau orang yang meretas atau melakukan penipuan dengan mengambil data orang lain, sudah sangat marak. Bahkan, pria yang karib disapa Didi ini mengatakan tindakan ini sudah tak terkontrol. "Kalau masalah medsos susah memang, karena terkait pribadi. Hacker memang canggih," ucap Didi dikonfirmasi korankaltim.com Rabu sore.
Untuk itu, ia mengimbau kepada masyarakat agar berhati-hati dalam menggunakan media sosial. "Selalu pantau posisi medsos, dan cepat ambil tindakan klo sdh ada gejala hacker," kata Didi. [*]
Penulis: Rusdi
Editor: Aspian Nur
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.