Rabu, 15/01/2020
Rabu, 15/01/2020
Rencana revitalisasi Pasar Kebun Sayur kembali bergulir setelah ditetapkan sebagai destinasi belanja terpopuler di Indonesia oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. (Foto: Hendra/KoranKaltim.Com)
Rabu, 15/01/2020
Rencana revitalisasi Pasar Kebun Sayur kembali bergulir setelah ditetapkan sebagai destinasi belanja terpopuler di Indonesia oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. (Foto: Hendra/KoranKaltim.Com)
KORANKALTIM.COM, BALIKPAPAN - Pasar Kebun Sayur telah berusia 36 tahun. Berdirinya pasar di atas lahan kangkung itu berdasarkan instruksi Presiden RI Soeharto. Kemudian diresmikan oleh Wali Kota Balikpapan Syarifuddin Yoes pada 1983.
Selain bangunannya yang cukup tua. Kini kondisi pasar di Kecamatan Balikpapan Barat dianggap sudah tidak representatif.
Komisi III pun mendukung revitalisasi Pasar Kebun Sayur yang direncanakan Pemkot Balikpapan sejak beberapa tahun lalu. Bahkan warga ingin tinggi bangunan ditambah.
"Saya kebetulan waktu reses pertama itu di Kelurahan Margasari, dan ada sebagian warga yang sempat meminta pasar itu segera dibangun minimal 2 atau 3 lantai," kata Ketua Komisi III DPRD Balikpapan, Alwi Al Qadri, Rabu (15/1/2020).
Kendati begitu, ia menyadari revitalisasi pasar bukan pekerjaan mudah dan butuh anggaran yang cukup besar. Diperkirakan mencapai Rp20 miliar lebih. Termasuk adanya penolakan dari sebagian pedagang.
"Mengondisikan pedagang itu memang nggak gampang, karena kan membangun pasar butuh waktu 1 sampai 2 tahun. Jadi pedagang perlu disiapkan tempat sementara agar mereka tetap bisa berjualan," ujarnya.
Mengenai lokasi penampungan sementara inilah yang hingga kini menjadi pekerjaan rumah Pemkot Balikpapan. "Harus dicari solusinya, jangan sampai pedagang teriak karena ini piring nasi mereka," ucapnya tegas.
Penulis/Editor : Hendra
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.