Kamis, 30/01/2020

Heboh Video Paramedis Sambut Pasien WNA Berbaju Antivirus, Ini Pernyataan RS Abdul Rivai

Kamis, 30/01/2020

Petugas RS berpakaian APD lengkap yang tersebar di masyarakat. (Foto: ISTIMEWA

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Heboh Video Paramedis Sambut Pasien WNA Berbaju Antivirus, Ini Pernyataan RS Abdul Rivai

Kamis, 30/01/2020

logo

Petugas RS berpakaian APD lengkap yang tersebar di masyarakat. (Foto: ISTIMEWA

KORANKALTIM.COM, TANJUNG REDEB - Warga Berau dihebohkan dengan isu virus Corona. Ini bermula dari beredarnya  dua buah video masing-masing berdurasi 23 detik dan 12 detik di sejumlah grup percakapan WhatsApp Berau.  

Video itu memperlihatkan dua petugas RS Abdul Rivai mengenakan APD lengkap, bak astronot, berwarna putih, juga dilengkapi dengan masker sedang menurunkan  pasien Warga Negara Asing (WNA) yang diduga suspect virus Corona.


Pihak RS Abdul Rivai, akhirnya memberi pernyataan resmi untuk meluruskan informasi  terkait video itu.

Disebutkan, pihak RS menerima rujukan dari tim KKP Tarakan Wilker Berau, pada hari Kamis (30/1/2020) di mana dua pasien WNA berkebangsaan India yang dalam pelayaran telah masuk ke perairan Berau. 


"Dengan adanya rujukan tersebut kami melanjutkan deteksi dini pasien di pintu masuk perairan yang dilakukan oleh KKP. Mereka berlayar pulang dari perairan Cina terakhir sekitar tanggal 18 Januari 2020, maka tim kami melakukan karantina sementara selama melakukan pemeriksaan hingga diagnose tegak," terang Humas RS Abdul Rivai, dr Erva Anggriana, Kamis (30/1/2020).  


Lanjutnya, dari anamnesis hingga pemeriksaan fisik, tenaga medis melakukan penindakan sesuai pedoman Kesiapsiagaan Menghadapi Infeksi yang dikeluarkan oleh Kemenkes RI yang diterbitkan pada bulan Januari 2020. Ini agar tidak kecolongan kasus positif virus Corona.


Jadi, walau diagnosis belum tegak, penggunaan APD lengkap dalam pemeriksaan kali ini tetap dilaksanakan sesuai standar Kemenkes RI. 


Menurutnya, ini sebagai bagian dari upaya kesiapsiagaan dalam menghadapi infeksi yang berasal dari luar daerah. 


"Penggunaan APD lengkap ini untuk memberikan keamanan petugas karena kami belum melakukan anamnesa yang mendukung diagnosa pasien ini sebelumnya. Penutupan sementara area isolasi IGD dan pencegahan pada pasien lain pun kami lakukan dengan mewajibkan semua pengunjung IGD menggunakan masker,"tambahnya.


Identitas pasien tersebut tidak bisa disampaikan karena bagian dari kode etik yang tidak boleh dilanggar. 


"Namun, untuk mengurangi keresahan di masyarakat, kami informasikan bahwa dari pemeriksaan didapatkan keluhan nyeri di perut, tidak ada riwayat demam, tidak ada batuk, tidak pilek dan nyeri tenggorokan pun disangkal," ungkapnya.


Jadi, disimpulkan pasien tersebut belum memenuhi syarat kriteria pemantauan pneumonia sesuai dengan pedoman  Kemenkes. 

"Namun, imbauan untuk waspada tetap direkomendasikan,"pungkasnya.


Penulis: indra

Editor: M. Huldi

Heboh Video Paramedis Sambut Pasien WNA Berbaju Antivirus, Ini Pernyataan RS Abdul Rivai

Kamis, 30/01/2020

Petugas RS berpakaian APD lengkap yang tersebar di masyarakat. (Foto: ISTIMEWA

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.