Senin, 17/02/2020
Senin, 17/02/2020
Konfrensi pers Polresta Samarinda Senin (17/2/2020) hari ini di Aula Polresta Samarinda bersama pihak P2TP2A Samarinda. (Foto: Nancy/korankaltim.com)
Senin, 17/02/2020
Konfrensi pers Polresta Samarinda Senin (17/2/2020) hari ini di Aula Polresta Samarinda bersama pihak P2TP2A Samarinda. (Foto: Nancy/korankaltim.com)
KORANKALTIM.COM, SAMARINDA – Dalam waktu dekat, jenazah Yusuf Ahmad Ghazali, balita yang tewas dengan kondisi mengenaskan di anak sungai Jalan Pangeran Antasari Desember 2019 silam bakal kembali di autopsi untuk kedua kalinya.
Spesialis forensic (SPF) Kombes Pol S Hastry dari Mabes Polri yang siap melakukan autopsi tersebut. Polwan ahli forensik pertama di Asia tersebut menurut rencana tiba Senin (17/2/2020) hari ini di Samarinda dan Selasa (18/2/2020) besok langsung melakukan autopsi.
Hal ini diungkapkan Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Arif Budiman Senin (17/2/2020) siang tadi dalam konfrensi pers bersama awak media.
Autopsy dilakukan untuk memastikan penyebab pasti kematian balita malang tersebut kendati pihak forensik RSUD A.W.Sjahranie dr Kristina Uli Gultom sudah menyarakan jika saat dilakukan pemeriksaan tidak ditemukan adanya tanda-tanda kemerasan, pada balita tersebut.
"Autopsi dilakukan karena keinginan keluarga dan juga kepolisian dalam mengungkap penyebab kematian balita tersebut," kata Arif.
Tak disangkal Arif, pihak keluarga menemukan bukti atau fakta-fakta baru. "Kalau memang ada kami tindak lanjuti, kalau memang ada dugaan anak ini diculik dan diambil organ tubuhnya," papar Arif lagi
Fakta di lapangan dari hasil penyelidikan kepolisian saat ini, balita ini hanyut di parit lebar kurang dua meter, hingga ditemukan 16 hari kemudian.
"Faktanya memang balita itu hanyut saat tenggelam di parit dan dari dokter forensik menyatakan tidak ada unsur-unsur kekerasan," sebutnya. (*)
Penulis: Nancy
Editor: Aspian Nur
Video Proses Pembongkaran Makam Alm Yusuf guna keperluan Autopsi*
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.