KORANKALTIM.COM, TENGGARONG - Rektor Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta) Erwinsyah menyebut tokoh atau pasangan calon yang resmi maju atau pun yang belum maju secara resmi untuk bertarung di Pilkada Kukar tahun ini hanya sekedar berkeinginan, berkuasa semata, namun belum ada yang menawarkan program dan visi apa yang diberikan kepada masyarakat Kukar kedepan. 

“Hanya bicara keinginan-keinginan maju, yang sudah resmi baru dua calon yang merupakan pasangan independen kemarin, kepastiannya buat yang lain masih kita tunggu sampai bulan Juni sesuai dengan mekanisme yang ada. Harapan saya silakan saja semua calon itu memaparkan melalui kemampuannya tentang visi dan misi silakan saja bicara tentang Kukar,” kata Erwinsyah kepada korankaltim.com Kamis (20/2/2020) tadi.

Semua kontestan dan para pendukung diharapkan bisa membuat bagaimana politik Kukar ini tidak begitu ricuh dan mampu menciptakan politik yang sehat. “Mampu bagaimana membuat iklim politik ini politik yang cerdas, jadi yang ditampilkan itu sebetulnya adalah program-program kerja, visi misi dari calon calon itu, bukan melakukan black campaign atau menebar kebencian dan sebagainya apalagi yang menyangkut masalah pribadi,” paparnya

Upaya politik kotor menurutnya sebaiknya dihindari, karena hal-hal semacam itu adalah upaya-upaya yang sudah usang. “Yang penting adalah suasana Pilbup ini dimanfaatkan sebagai suasana belajar, rakyat juga belajar bagaimana memilih pemimpin yang tepat, yaitu mereka harus melihat dulu program-program dan ada harapan-harapan bagaimana pemimpin yang akan datang ini agar lebih baik dari pada pemimpin yang sebelumnya,” sebut Erwinsyah .

“Makanya ekspektasi rakyat inilah yang harus dimanfaatkan para calon dengan menampilkan melalui program-nya. Intinya calon ini menjual program dulu lah yang lebih baik. Misalnya dulu Bu Rita membangun Kukar ini dengan program Gerbang Raja-nya, nah bagi calon-calon yang ada ini harus mampu menyajikan program, untuk menunjukkan bahwa ia lebih baik dari kepemimpinan sebelumnya,” tutup Erwin.  (*)

Penulis: Muhammad Heriansyah

Editor: Aspian Nur