Sabtu, 29/02/2020
Sabtu, 29/02/2020
Armada pesawat milik Lion Air, saat mendarat di Bandara APT Pranoto, Samarinda (Foto: Rusdi/Koran Kaltim)
Sabtu, 29/02/2020
Armada pesawat milik Lion Air, saat mendarat di Bandara APT Pranoto, Samarinda (Foto: Rusdi/Koran Kaltim)
KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - Dampak penghentian sementara izin masuk ke Arab Saudi oleh Kementerian Luar Negeri negara tersebut, maskapai Lion Air juga mau tak mau menghentikan semua penerbangan menuju Arab Saudi. Tak terkecuali, rute dari Balikpapan.
Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro menjelaskan, selain penerbangan dari Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan (SAMSS) Balikpapan, ada 12 penerbangan yang dilayani Lion Air di seluruh Indonesia yang ditunda.
"Iya, bukan hanya Balikpapan. Jadi, mulai hari ini Jumat (28/2), Lion Air menghentikan sementara (suspend) semua layanan penerbangan umrah dari 13 kota keberangkatan dari Indonesia ke Arab Saudi, sampai pemberitahuan lebih lanjut (until further notice)," ujar Danang saat dihubungi korankaltim.com, Jumat (28/2/2020) malam.
Penundaan sementara ini, lanjut Danang dilakukan karena adanya pemberitahuan dari Kerajaan Arab Saudi, melalui General Authority of Civil Aviation (GACA) Pemerintah Kerajaan Saudi Arabia dan surat Edaran Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara tentang Penghentian Sementara Rute Penerbangan ke Saudi Arabia.
Lion Air, kata Danang, hanya akan mematuhi dan menjalankan operasional sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang ditetapkan, untuk keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan.
Seperti diketahui, penghentian penerbangan sementara ini dilakukan dalam rangka tindakan pencegahan penyebaran Virus COVID-19 (Corona), baik kepada penumpang pesawat, lebih-lebih kepada awak pesawat. "Kami (Lion Air) telah meminta kepada seluruh mitra dan agen penyelenggara umrah yang bekerjasama dengan kami, agar memberikan informasi penundaan penerbangan umrah, kepada seluruh calon jamaah dari Indonesia sesuai dengan perkembangan terkini," ungkapnya.
Sementara bagi yang sudah terlanjur berada di Jeddah dan Madinah, Danang mengaku telah berkomunikasi terkait proses pemulangan para jemaah tersebut."Kami sudah siapkan penerbangan dari Indonesia yang membawa awak pesawat dan tanpa penumpang (ferry flight) guna penjemputan sesuai jadwal. Kami jemput kurang lebih 13.000 jemaah, dari Madinah yakni Bandar Udara Internasional Pangeran Mohammad bin Abdulaziz (MED) dan Jeddah yakni Bandar Udara Internasional King Abdulaziz (JED)," bebernya.
Untuk penjemputan ini, lanjut Danang, menggunakan armada berbadan lebar (wide body), antara lain Airbus 330-300CEO berkapasitas 440 tempat duduk, dan Airbus 330-900NEO yang memiliki 436 kapasitas kursi. "Semua armada telah dipersiapkan sesuai standar operasional prosedur, sudah menjalani pemeriksaan dan dinyatakan laik terbang (airworthy for flight)," ungkapnya.
Sayang, Danang mengaku belum bisa memastikan kapan tanggal penjemputan para jemaah itu. Juga mengenai apakah ada kerugian yang diderita pihaknya, akibat kebijakan dari Arab Saudi tersebut.[]
Penulis : Rusdi
Editor: M.Huldi
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.