KORANKALTIM.COM, TENGGARONG -PDAM Tirta Mahakam Kabupaten Kutai Kartanegara menggunakan kaporit pada air produksi dan air distribusi sebagai disinfektan yang tujuannya untuk mematikan bakteri dan mikroorganisme lainnya.

Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492/ 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum batas maksimal Chlorin pada air minum 5 mg/liter. 

Sementara, menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 736/2010 tentang Tata Laksana Pengawasan Air Minum batas maksimal kadar Sisa Chlor pada Out Let Reservoir 1 mg/liter dan pada air distribusi di titik terjauh 0,2 mg/liter. 

Untuk kondisi wabah virus corona seperti pada saat ini PDAM Tirta Mahakam Kabupaten Kutai Kartanegara akan menaikkan kandungan sisa Chlor pada reservoir menjadi 2 mg/liter dan sisa Chlor pada air distribusi di titik terjauh 0,4 mg/liter. 

“Diharapkan dengan menaikkan sisa Chlor pada air yang dipergunakan oleh masyarakakat ini bisa mematikan mikro organisme lain seperti virus corona sehingga bisa membantu pencegahan agar tidak semakin meluas,” kata Direktur Utama PDAM Tirta Mahakam Suparno didampingi Kasubag Humas Alfianur kepada KORANKALTIM.COM, Rabu (25/3/2020). 

Setelah pandemi virus Corona ini berakhir, maka PDAM Tirta Mahakam Kabupaten Kutai Kartanegara akan mengembalikan kandungan Sisa Chlor pada reservoir dan pada air distribusi di pelanggan terjauh seperti semula.

Dampak dari sisa Chlor yang sangat berlebihan pada air antara lain membuat kulit kering, iritasi mata atau rambut rapuh. “Tetapi dengan Sisa Chlor di Reservoir 2 mg/liter dan di pelanggan terjauh 0,4 mg/liter tidak akan memberi dampak sebagaimana yang dimaksud,” tegasnya.

“Dengan penambahan kadar disinfektan dianggap efektif untuk melemahkan penyebaran virus corona di saat warga pakai mandi, berwudhu dan cuci tangan,” demikian Alfian.

Penulis: Muhammad Heriansyah

Editor: M.Huldi