KORANKALTIM.COM,SAMARINDA - Pasien terkonfirmasi positif Corona di Kaltim, per 28 Maret bertambah 6 orang. Padahal, sejak 3 hari terakhir tak ada penambahan kasus positif. Hanya bertahan dengan angka 11. Juru Bicara (Jubir) Covid-19 Kaltim Andi Muhammad Ishak, mengakui bahwa kurva kasus terkonfirmasi Covid-19 memang sedang naik.

"Kita memasuki periode dimana terjadinya peningkatan kasus yang cepat. Berlaku di wilayah Indonesia, tidak terkecuali di Kaltim," katanya dalam konferensi pers, di Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim, Sabtu (28/03/2020) petang.

Kasus terbanyak, terjadi di Balikpapan. Enam orang yang terkonfirmasi positif, kesemuanya berasal dari Kota Minyak . Klaster pertemuan Sinode di Bogor, adalah penyumbang tertinggi. 

Bahkan, ada dua keluarga yang dinyatakan positif terjangkit, di mana 3 diantaranya adalah keluarga yang memiliki riwayat kontak dengan orang dari klaster Sinode Bogor yang turut mengikuti kegiatan seminar keagamaan tersebut.

"Pertama, pasien positif dengan kode BPN 07. Seorang laki-laki usia 49 tahun, hasil tracing kontak, karena yang bersangkutan merupakan suami dari pasien positif dengan kode BPN 2, yang sama-sama melakukan perjalanan ke Jepang. Lalu, BPN 08. Laki-laki 17 tahun, pasien tracing kontak, dan merupakan anak dari BPN 2 dan BPN 7. Jadi mereka satu keluarga," beber Andi.

Lalu, pasien positif dengan kode BPN 09. Merupakan seorang wanita, berusia 50 tahun. Hasil tracing kontak dari klaster sidang Sinode. Dan yang bersangkutan, kata Andi merupakan salah satu peserta pertemuan tersebut.

 "Masih dari klaster Sinode Bogor, pasien dengan kode BPN 11, pasien hasil tracing. Dia bertemu dengan salah satu orang, dari klaster Sinode yang ada di Balikpaoan. Pada saat bersamaan, bertemu dengan 14 orang yang saat ini di karantina (isolasi). BPN12 pasien tracing kontak Sinode Bogor, dan merupakan suami dari BPN 11 yang bersama melakukan pertemuan dengan salah seorang dari 14 orang yang di karantina itu," jelasnya.

Selain 2 keluarga itu, ada satu lagi pasien positif baru di Balikpapan, dengan kode BPN 10. Merupakan warga Banjarmasin yang ikut kegiatan Ijtima, meski dibatalkan. 

Acara tak terlaksana, namun sepulang dari acara itu, yang bersangkutan singgah di Balikpapan.

"Lalu sakit, dengan gejala seperti demam, batuk, lalu dinyatakan positif. Saat ini dirawat di RS Kanudjoso," ucap Andi.[]

Penulis : Rusdi

Editor. : M.Huldi