KORANKALTIM.CO, SAMARINDA – Berdasarkan data yang direkam oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Timur Sepanjang Februari 2020 jumlah kunjungan wisata mancanegara (wisman) mengalami penurunan sebanyak 20 persen ketimbang jumlah kunjungan wisman bulan sebelumnya

“Jumlah wisman yang berkunjungan ke wilayah Kaltim pada Februari 2020 tercatat 162 kunjungan. Berarti ada penurunan sebanyak 42 kunjungan dibanding bulan Januari 2020 yang berjumlah 204 kunjungan.” kata Kepala BPS Kaltim, Anggoro Dwitjahyono, Rabu (01/04/2020) kemarin.

Penurunan tersebut tidak terlepas dari efek pandemi corona yang membayangi dunia. Secara kumulatif, jumlah kunjungan wisman ke Kaltim para periode Januari-Februari mencapai 366 kunjungan. Apabila dibandingkan dengan jumlah kumulatif kunjungan wisman pada periode yang sama tahun 2019 mengalami penurunan yang tipis 2,1 persen.

“Jumlah kunjungan Februari 2020 juga menurun dibanding periode Februari 2019 secara year on year (yoy). Hanya saja penurunannya tidak begitu drastis, yaitu selisih 6 kunjungan.” Imbuh Anggoro.

Hal senada diungkapkan Ketua DPD Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kaltim, Awang Jumri yang menyebutkan beberapa bulan terakhir destinasi Kaltim mengalami penurunan wisatawan baik domestik maupun mancanegara.

Berdasarkan data yang dihimpun oleh HPI Kaltim, pada Maret 2020 kunjungan wisatawan asing hanya berjumlah 6 orang, sedangkan kunjungan wisatawan domestik berjumlah 71 orang. Jumlah tersebut jika ditotalkan bahkan tidak mencapai 100 orang.

“Kunjungan wisatawan yang terdata oleh Kami pada Januari 2020 untuk wisman sebanyak 37 orang dan wisawatan domestik 92 orang. Pada februari jumlah tersebut menurun lagi dengan rincian wisman 36 orang dan wisatawan domestik 106 orang. Pada bulan Maret yang anjlok sekali totalnya hanya 78 orang yang dari domestik maupun mananegara.” terang Awang saat dikontak oleh korankaltim.com, Kamis (02/04/2020) tadi.

Awang melengkapi pandemi corona yang saat ini melanda dunia adalah biang keladi dari anjloknya jumlah kunjungan turis di Kaltim dari bulan ke bulan selama 2020. Apalagi disusul oleh kebijakan maing-masing negara untuk menghentikan perjalanan dan kunjungan dari luar negeri semakin memperparah kemelut pariwisata Kaltim. (*)

Penulis: Meiliyana

Editor: Aspian Nur