Jumat, 10/04/2020

Bisnis Pariwisata Tumbang Ratusan Pemandu Wisata Kaltim Menganggur

Jumat, 10/04/2020

Ketua DPD Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kalimantan Timur, Awang Jumri (foto: Istimewa)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Bisnis Pariwisata Tumbang Ratusan Pemandu Wisata Kaltim Menganggur

Jumat, 10/04/2020

logo

Ketua DPD Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kalimantan Timur, Awang Jumri (foto: Istimewa)

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - Ketua DPD Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kalimantan Timur, Awang Jumri mengungkapkan penutupan tempat pariwisata sebagai bagian dari kebijakan physical distancing menimbulkan imbas yang sangat besar bagi kehidupan para pemandu wisata.  

Kini, pemandu wisata yang menggantungkan hidupnya dari destinasi wisata hanya bisa menunggu di rumah tanpa ada pemasukan dan kepastian yang jelas dari otoritas terkait. “Pemandu wisata adalah eksekutor di pekerjaan lapangan. Apabila lokasi pariwisata berhenti beroperasi, maka tidak akan ada wisatawan. Kami mau memandu siapa, kalau wisatawannya saja tidak ada. Akibatnya, semua pemandu wisata jadi menganggur total karena pandemi corona ini,” kata Awang dihubungi korankaltim.com Jumat (10/4/2020) tadi.

Virus corona menimbulkan signfikansi yang sangat telak terhadap para pemandu wisata yang mata pencaharian utamanya berasal dari destinasi wisata. Alhasil, mereka kini harus terombang-ambing mengalihkan pekerjaan utama mereka sebagai pramuwisata ke pekerjaan lain guna mempertahankan hidup.

Peralihan pekerjaan pramuwisata yang awalnya merupakan pekerjaan tetap menjadi pekerjaan paruh waktu menyebabkan kekhawatiran tersendiri bagi pemandu wisata. Dirinya tidak memungkiri anjuran physical distancing ini ibarat pedang bermata dua. Sisi yang satu efektif untuk memotong mata rantai penyebaran virus. Sisi lainnya ancaman bagi pramuwisata yang posisinya disulitkan dengan tidak mendapatkan pemasukan sama sekali.

“Semuanya jadi serba stand by, kami tidak bisa diam begitu saja karena kami memerlukan uang. Untuk sementara, semuanya terpaksa beralih ke freelance. Hanya saja freelance kan sangat terbatas sekarang, jadinya ya kelabakan juga. Sedangkan, kebutuhan hidup selalu ada terus,” keluhnya.

Ada 250 pramuwisata di Kaltim yang terafiliasi dalam HPI dan keseluruhannya hingga kini masih menunggu kejelasan lebih lanjut dari pihak Pemerintah Daerah guna mengeluarkan kebijakan yang dapat menaungi problematika yang dihadapi mereka.

“Saya berharap pemerintah dapat secepatnya dengan program apapun menolong kami yang selama ini selalu membantu pemerintah mendongkrak pariwisata Kaltim. Pemandu wisata yang menolong pemerintah menciptakan branding image positif pariwisata Kaltim dapat lebih diperhatikan, diapresiasi, dan dirangkul di tengah situasi seperti ini, ” tutup Awang. 


Penulis: Meiliyana 

Editor: Aspian Nur

Bisnis Pariwisata Tumbang Ratusan Pemandu Wisata Kaltim Menganggur

Jumat, 10/04/2020

Ketua DPD Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kalimantan Timur, Awang Jumri (foto: Istimewa)

Berita Terkait


Bisnis Pariwisata Tumbang Ratusan Pemandu Wisata Kaltim Menganggur

Ketua DPD Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kalimantan Timur, Awang Jumri (foto: Istimewa)

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - Ketua DPD Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kalimantan Timur, Awang Jumri mengungkapkan penutupan tempat pariwisata sebagai bagian dari kebijakan physical distancing menimbulkan imbas yang sangat besar bagi kehidupan para pemandu wisata.  

Kini, pemandu wisata yang menggantungkan hidupnya dari destinasi wisata hanya bisa menunggu di rumah tanpa ada pemasukan dan kepastian yang jelas dari otoritas terkait. “Pemandu wisata adalah eksekutor di pekerjaan lapangan. Apabila lokasi pariwisata berhenti beroperasi, maka tidak akan ada wisatawan. Kami mau memandu siapa, kalau wisatawannya saja tidak ada. Akibatnya, semua pemandu wisata jadi menganggur total karena pandemi corona ini,” kata Awang dihubungi korankaltim.com Jumat (10/4/2020) tadi.

Virus corona menimbulkan signfikansi yang sangat telak terhadap para pemandu wisata yang mata pencaharian utamanya berasal dari destinasi wisata. Alhasil, mereka kini harus terombang-ambing mengalihkan pekerjaan utama mereka sebagai pramuwisata ke pekerjaan lain guna mempertahankan hidup.

Peralihan pekerjaan pramuwisata yang awalnya merupakan pekerjaan tetap menjadi pekerjaan paruh waktu menyebabkan kekhawatiran tersendiri bagi pemandu wisata. Dirinya tidak memungkiri anjuran physical distancing ini ibarat pedang bermata dua. Sisi yang satu efektif untuk memotong mata rantai penyebaran virus. Sisi lainnya ancaman bagi pramuwisata yang posisinya disulitkan dengan tidak mendapatkan pemasukan sama sekali.

“Semuanya jadi serba stand by, kami tidak bisa diam begitu saja karena kami memerlukan uang. Untuk sementara, semuanya terpaksa beralih ke freelance. Hanya saja freelance kan sangat terbatas sekarang, jadinya ya kelabakan juga. Sedangkan, kebutuhan hidup selalu ada terus,” keluhnya.

Ada 250 pramuwisata di Kaltim yang terafiliasi dalam HPI dan keseluruhannya hingga kini masih menunggu kejelasan lebih lanjut dari pihak Pemerintah Daerah guna mengeluarkan kebijakan yang dapat menaungi problematika yang dihadapi mereka.

“Saya berharap pemerintah dapat secepatnya dengan program apapun menolong kami yang selama ini selalu membantu pemerintah mendongkrak pariwisata Kaltim. Pemandu wisata yang menolong pemerintah menciptakan branding image positif pariwisata Kaltim dapat lebih diperhatikan, diapresiasi, dan dirangkul di tengah situasi seperti ini, ” tutup Awang. 


Penulis: Meiliyana 

Editor: Aspian Nur

 

Berita Terkait

Lokasi CFD Tenggarong Pindah Besok Pagi, SK2 Bakal Bagikan 200 Sapoh untuk Para Pedagang

Pj Gubernur Kaltim Pantau Banjir di Mahulu, Penyaluran Listrik, Bantuan Pangan dan Air Bersih jadi Prioritas Awal

Dukung Gerakan Literasi Desa, Paser Terima Mobil Pusling diJakarta

Warga RT 13 Kelurahan Baru, Tenggarong Berembuk Manfaatkan Dana Rp50 Juta

Setelah Balikpapan, Dinkes Kaltim Siap Vaksinasi Lima Ribu Anak di Kota Samarinda

Dinsos Kaltim Kirim 1.500 Paket ke Mahulu, Kemensos RI juga Segera Beri Bantuan

Ribuan Orang Hadiri Tabligh Akbar Ustaz Abdul Somad di Masjid Al Qadar Tenggarong Siang Tadi

Kecamatan Tabang Diterjang Banjir Imbas Hujan di Hulu Sungai Belayan, BPBD Kukar Turunkan Tim Pantau Potensi Banjir Kiriman dari Mahulu

Hendak Menyeberang Jalan Saat Banjir di Mahulu, Karyawan Warung PHP Sebenaq Meninggal Dunia Pagi Tadi

Aktivitas Warga di Ibu Kota Mahulu Mulai Normal Setelah Sempat Diterjang Banjir

Kerap Mencuri di Rumah Kosong, Warga Perum Handil Kopi Sambutan Diciduk Polisi

Pabrik Smelter di Sangasanga Kembali Terbakar, Tiga Orang Alami Luka-Luka

Proyek Peningkatan Sistem Drainase Perkotaan di Tanjung Redeb Habiskan Anggaran Rp23,7 Miliar

Pengembangan Lahan Kakao Berau Baru 500 Hektare, Kelompok Tani Diminta Tak Alih Fungsikan Lahan

Ketergantungan Kaltim pada Sektor Pertambangan jadi Sorotan

Petani Kakao di Berau Diminta Bermitra dengan Perusahaan

Libatkan 14 Perusahaan, Disnaker Samarinda Buka Job Fair Pekan Depan

Aplikasi Perjalanan Dinas Dikritisi Anggota DPRD Samarinda, Sebut Jalan-Jalan untuk Adopsi Tata Kota

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.