Jumat, 10/04/2020
Jumat, 10/04/2020
Tracing kepada individu yang melakukan perjalanan ke Gowa, Sulsel mengalami kendala, karena tersebar di seluruh Kaltim. Jubir penanganan covid-19 Kaltim meminta agar masyarakat tidak berstigma negatif agar individu mau melaporkan guna mempermudah tracing
Jumat, 10/04/2020
Tracing kepada individu yang melakukan perjalanan ke Gowa, Sulsel mengalami kendala, karena tersebar di seluruh Kaltim. Jubir penanganan covid-19 Kaltim meminta agar masyarakat tidak berstigma negatif agar individu mau melaporkan guna mempermudah tracing
KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - Masih adanya yang terkonfirmasi positif dan menjadi Pasien Dalam Pengawasan (PDP) khususnya pada Klaster Gowa, Juru Bicara Penanganan Covid-19 Kalimantan Timur Andi Muhammad Ishak mengaku terkendala tracing dan tersebarnya para individu yang melakukan perjalanan ini di semua Kabupaten/Kota di Kaltim.
Andi pun berharap ada dukungan dari semua pihak termasuk masyarakat agar tim gugus tugas percepatan Covid-19 Kaltim di seluruh daerah yang sudah melibatkan semua komponen aparatur mampu segera memaksimalkan tracing pada klaster ini, mengingat banyaknya persebaran individu yang belum melapor.
"Kami berharap dukungan masyarakat di seluruh kota dan kabupaten agar tim gugus percepatan yang melibatkan semua komponen aparatur pemerintah sampai tingkat bawah yang mengerti daerah masing-masing memaksimalkan tracing yang ada, karena kita tidak tahu persis yang mengikuti di Gowa, yang kami dapat datanya ada sekitar 700an individu di seluruh kabupaten/kota," papar Andi
Hingga 10 April data yang masuk dan tercatat, untuk Klaster Gowa ada 653 kasus.
"Klaster Gowa sampai hari ini 653, ODP 147 PDP 25, OTG 9 terkonfirmasi ada 6 di seluruh kabupaten dan kota se-Kaltim," sebutnya di sela-sela teleconference.
Banyak kendala yang di hadapi, khususnya dari kluster Gowa, mereka umumnya berbeda daerah. Ditambah lagi stigma negatif yang muncul di masyarakat hingga akhirnya para individu tadi tidak melaporkan pernah ke Gowa di Sulawesi Selatan.
"Stigma yang dimunculkan di masyarakat akhirnya individu tadi tidak mau melapor karena mereka tertekan lalu menyembunyikan diri," sebut Andi.
Masyarakat dalam hal ini juga menjadi garda terdepan guna memunculkan stigma positif bagi para individu yang sudah pernah melakukan perjalanan di masa pandemi covid-19. Jika ada menemukan warga yang memang bergejala tidak perlu dikucilkan hingga sampai dijauhi dari masyarakat.
Andi juga menganjurkan untuk mematuhi segala petunjuk petugas medis ketika ada pasien yang sudah ditetapkan Orang Dalam Pemantauan (ODP) ia menyinggung kasus pasien ODP yang mencoba melarikan diri dari tempat isolasi.
"Seperti kasus kukar, apabila sudah ditetapkan memang seharusnya dianjurkan mematuhi petunjuk medis," pungkasnya.
Apabila melakukan isolasi mandiri dirumah juga mengikuti protokol kesehatan yang sudah ditentukan sembari menunggu hasil test. Tentunya hal ini untuk melindungi pasien dan masyarakat secara umum tidak terpapar covid-19 apalagi individu tersebut yang sudah ditentukan ODP.
Penulis : Fairus
Editor: Aspian Nur
Jumat, 10/04/2020
Tracing kepada individu yang melakukan perjalanan ke Gowa, Sulsel mengalami kendala, karena tersebar di seluruh Kaltim. Jubir penanganan covid-19 Kaltim meminta agar masyarakat tidak berstigma negatif agar individu mau melaporkan guna mempermudah tracing
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.