KORANKALTIM.COM, SENDAWAR - Salat Idulfitri merupakan hal yang paling ditunggu umat muslim setelah melakukan ibadah puasa selama 1 bulan. Namun pandemi Covid-19 membuat pelaksanaan salat Idulfitri berjamaah di Kutai Barat belum bisa diputuskan.

Kendati Pemerintah Kabupaten Kutai Barat telah menggelar pertemuan bersama unsur Forkopimda, Kementerian Agama serta ormas Islam dan tokoh  masyarakat.

"Kemenag sudah menyampaikan sesuai dengan surat edaran akan pelaksanaan salat tarawih dan termasuk salat Idulfitri untuk dilakukan di rumah saja. Namun tadi ada beberapa masukan untuk bisa dilaksanakan berjamaah di masjid,” kata Kepala Kemenag Kubar, Izzat Solihin saat dihubungi, Senin (18/5/2020).

Masukan tersebut mengikuti fatwa yang dikeluarkan oleh MUI bahwa bagi daerah yang terkendali dalam kondisi pandemi ini bisa dilakukan salat Idulfitri dengan beberapa persyaratan, catatan dan juga protokol kesehatan yang memang harus dipatuhi.

“Insyaallah Selasa besok akan diadakan pertemuan kembali dengan MUI Kubar. Jadi keputusan apakah bisa dilaksanakan atau tidak, baru besok bisa didapatkan. Kalau Kemenag tentu mengikuti surat edaran yang sudah dikeluarkan dari pusat,” terangnya.

Kalaupun nanti ada keputusan bisa dilakukan, maka ada beberapa hal yang harus dilaksanakan oleh pengurus masjid yang menggelar salat Idulfitri. Diantaranya penggunaan masker, jarak antar jamaah yang diatur, mencuci tangan dan melaporkan jumlah banyaknya jamaah/kuota yang hadir di masjid.

Penulis: M. Yasin Handayan

Editor: Hendra