Senin, 18/05/2020

SKK Migas Antisipasi Penurunan Permintaan

Senin, 18/05/2020

SKK Migas melakukan pemetaan keadaan yang dialami para pembeli. Termasuk melihat berbagai usaha yang dilakukan pembeli untuk memitigasi dampak Covid-19. (Foto: Humas SKK Migas/KoranKaltim.Com)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

SKK Migas Antisipasi Penurunan Permintaan

Senin, 18/05/2020

logo

SKK Migas melakukan pemetaan keadaan yang dialami para pembeli. Termasuk melihat berbagai usaha yang dilakukan pembeli untuk memitigasi dampak Covid-19. (Foto: Humas SKK Migas/KoranKaltim.Com)

KORANKALTIM.COM, BALIKPAPAN - Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) tengah melakukan antisipasi atas berkurangnya serapan gas bumi dari para pembeli. Tercatat pasokan gas di beberapa area telah mengalami penurunan permintaan oleh konsumen pada Mei 2020.

Area yang mengalami penurunan penyerapan di bulan Mei ini diantaranya terjadi di Provinsi Kalimantan Timur sebanyak 40 MMSCFD, Riau sebesar 10 MMSCFD, area Sumatera Selatan, Kepulauan Riau, dan Jawa Barat sebesar 267 MMSCFD, serta Jawa Timur sebesar 40 MMSCFD.

"Di bulan Mei ini total volume gas yang tidak terserap lebih dari 350 MMSCFD (juta standar kaki kubik per hari)," kata Deputi Keuangan dan Monetisasi SKK Migas, Arief S. Handoko melalui rilisnya ke KoranKaltim.Com, Senin (18/5/2020).

Beberapa penurunan permintaan pasokan gas oleh konsumen tidak sepenuhnya dikarenakan pandemi Covid-19. Penurunan juga disebabkan perawatan fasilitas yang dilakukan oleh pembeli.

Contohnya, permintaan untuk memajukan jadwal perbaikan tahunan (turn around) dari Pupuk Kalimantan Timur (PKT) untuk PKT 3 sebanyak 40 MMSCFD di bulan Mei 2020 dan PKT 1A sebesar 60 MMSCFD di bulan Juni 2020.

Selain itu, pertengahan hingga akhir Mei 2020 adalah periodisasi Hari Raya Idulfitri. Dimana setiap tahun akan terjadi pengurangan kegiatan pada pabrik-pabrik dan kawasan industri.

"Menurunnya aktivitas mereka membuat banyak pembeli juga mengurangi serapan gas. Ini berpengaruh pada realisasi lifting gas bumi," jelasnya.

Per 15 Mei 2020, SKK Migas mencatat angka serapan gas rata-rata bulan Mei 2020 adalah 5.336 MMSCFD atau sekitar 80 persen dari target APBN 2020 yang ditetapkan sebesar 6.670 MMSCFD.

Jumlah ini lebih rendah dibandingkan rata-rata serapan gas periode Januari – Mei 2020 yang sebesar 5.715 MMSCFD atau sekitar 86 persen dari target APBN 2020.

Menghadapi kondisi ini, kata Arief, SKK Migas terus berkoordinasi dengan para Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang terdampak akibat kondisi Covid-19 dan melakukan review atas munculnya klaim keadaan kahar (force majeure) yang diusulkan oleh beberapa pembeli gas bumi.

"Kami sedang melakukan analisa atas penurunan serapan ini terhadap kesesuaian kontrak," pungkasnya. (*)


Penulis/Editor: */Hendra

SKK Migas Antisipasi Penurunan Permintaan

Senin, 18/05/2020

SKK Migas melakukan pemetaan keadaan yang dialami para pembeli. Termasuk melihat berbagai usaha yang dilakukan pembeli untuk memitigasi dampak Covid-19. (Foto: Humas SKK Migas/KoranKaltim.Com)

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.