Rabu, 27/05/2020
Rabu, 27/05/2020
Genangan air memutus transportasi warga di Jalan Remaja, perahu pun diturunkan (Foto: Fairus/korankaltim.com)
Rabu, 27/05/2020
Genangan air memutus transportasi warga di Jalan Remaja, perahu pun diturunkan (Foto: Fairus/korankaltim.com)
KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - Banjir di Samarinda mulai memasuki hari keenam. Tinggi Muka Air (TMA) yang merendam kawasan pemukiman dan jalan umum pun rata-rata masih sama, berkisar antara 20 hingga 110 centimeter.
Namun, dalam data yang dihimpun dari Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda, jumlah korban terdampak mengalami penurunan meski tak signifikan. Jika kemarin ada sekitar 44.937 jiwa yang terdampak, maka pada Rabu (27/5/2020) korban jiwa yang terdampak sebanyak 44.678 orang.
"Angka tersebut data hari ini. Sampai pukul 10.00 WITA tadi," ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Samarinda, Ifran.
Terlihat dalam data yang diperoleh korankaltim.com, Kecamatan Samarinda Utara masih menjadi daerah yang paling luas terdampak. Setidaknya ada 8 kelurahan yang masih terendam air dengan kedalaman hingga 110 centimeter. Di kawasan tersebut ada sekitar 13 ribu jiwa yang menjadi korban banjir, tersebar di 87 RT.
Sementara, jumlah warga yang paling banyak terdampak banjir berada di Kecamatan Sungai Pinang. Tepatnya 28.908 warga di 44 RT. Mereka harus rela merayakan Hari Raya Idulfitri tahun ini bersama genangan air.
"Tapi untuk air Sungai Karang Mumus (SKM) dan Mahakam sudah alami penurunan," sambungnya.
Meski banyak sekali warga Samarinda yang menjadi korban banjir, sampai saat ini BPBD Samarinda belum merilis berapa jumlah kerugian yang diderita masyarakat.
Dijelaskan Ifran, pihaknya sedang mengkoordinasikan kalkulasi tersebut dengan sejumlah instansi terkait.
Penulis: Permata S. Rahayu
Editor: M.Huldi
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.