Kamis, 28/05/2020
Kamis, 28/05/2020
Warga yang mulai melintas di kawasan banjir Perumahan Griya Mukti Sejahtera (GMS) dengan menggunakan roda dua. (Foto:Nancy/korankaltim.com)
Kamis, 28/05/2020
Warga yang mulai melintas di kawasan banjir Perumahan Griya Mukti Sejahtera (GMS) dengan menggunakan roda dua. (Foto:Nancy/korankaltim.com)
KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - Banjir yang merendam pemukiman di lima kecamatan Kota Samarinda berangsur-angsur mengalami penurunan hingga Kamis (28/5/2020) hari ini.
Berdasarkan pantauan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), kondisi terkini ketinggian air di berbagai wilayah mencapai 30-60 centimeter. Sebelumnya, bisa mencapai satu meter lebih.
Bahkan, beberapa ruas jalan yang sebelumnya terendam banjir cukup parah, saat ini, perlahan telah bisa dilalui kendaraan roda empat maupun dua.
"Sudah ada penurunan di beberapa kecamatan yang terdampak," ungkap Sekretaris BPBD Samarinda, Hendra AH, saat ditemui di kantornya Kamis (28/5/2020) hari ini.
Ditambahkannya, meski tinggi muka air (TMA) di Waduk Benanga sempat menyentuh angka di atas 100 centimeter (level merah), kondisinya juga mulai mengalami penurunan.
Hendra mengungkapkan, TMA Waduk Benanga saat ini berada di angka 50 centimeter atau level kuning.
Hendra menyebutkan, berdasarkan data yang dihimpun, tercatat sekitar 13.623 kepala keluarga (KK) dengan jumlah mencapai 44.678 jiwa yang terdampak akibat musibah banjir.
"Data ini dari lima kecamatan yakni Kecamatan Samarinda Utara, Samarinda Ilir, Samarinda Ulu, Sungai Pinang dan Palaran. Tetapi, untuk Palaran sudah kering," bebernya.
Meski begitu, pihaknya tetap siaga untuk membantu warga yang terdampak banjir, salah satunya dengan program kajian kebutuhan pasca bencana (Jitupasna).
"Jadi kami akan menghitung berapa kerugian warga, kemudian kami laporkan ke BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana). Sehingga nanti ada evaluasinya," tandasnya.
Penulis: Nancy
Editor: M.Huldi
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.