KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - Beberapa organisasi yang tergabung dalam Aliansi Nasional Anti Komunis melakukan aksi menolak Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) di depan Kantor DPRD Provinsi Kalimantan Timur Jalan Teuku Umar, Sungai Kunjang.

Ketua Aksi Aliansi Nasional Anti Komunis, Agus Wijaya mengatakan, sebelum menuju titik aksi yang telah ditentukan pada saat konsolidasi pada Selasa (29/6/2020) lalu, massa berkumpul di halaman parkir GOR Segiri sekira pukul 11.00 Wita.  Usai salat Jumat berjamaah, massa berkonvoy menuju titik aksi.

Sekitar pukul 14.15 Wita, peserta aksi langsung memenuhi halaman depan pagar DPRD Kaltim. Mereka menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, dan dilanjutkan dengan berorasi.

Tidak lama berselang, 10 perwakilan massa  memasuki gedung menemui wakil rakyat untuk menyuarakan tuntutan.  Sementara,   orasi terus berjalan, terlihat dari beberapa massa melakukan pembakaran spanduk bertuliskan 'partai pendukung komunis', melambangkan kekecewaan rakyat terhadap wakil rakyat yang mendukung pengesahan RUU HIP.

Agus menyampaikan penolakan tersebut wajar karena ada pihak-pihak yang ingin mengubah ideologi pancasila.

"Kami menolak karena Ketuhanan yang Maha Esa, ingin diganti dengan Ketuhanan yang Keberbudayaan, selain itu tidak masuknya Tap MPRS Nomor 25 Tahun 1966 tentang bahaya kaum komunis," ucapnya.

Sekira pukul 16.05 WITA, massa membubarkan diri setelah salah satu perwakilan aksi keluar dari gedung Karang Paci. 

"Yang menjadi tuntutan kita saat ini telah diterima oleh anggota dewan, dan akan dilanjutkan ke Dewan Perwakilan Rakyat di pusat, semoga dorongan dari Kalimantan Timur dan beberapa daerah lainnya dapat mempengaruhi agar RUU HIP tidak jadi disahkan," sebut orator tersebut.

Penulis : Claudius vico

Editor: M.Huldi