Selasa, 02/01/2018

Belasan Nyawa Melayang di Awal Tahun

Selasa, 02/01/2018

Kebakaran di lingkungan Pemkota Samarinda menghanguskan kantor Bidang Pertamanan dan Pemakaman.

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

0

Belasan Nyawa Melayang di Awal Tahun

Selasa, 02/01/2018

logo

Kebakaran di lingkungan Pemkota Samarinda menghanguskan kantor Bidang Pertamanan dan Pemakaman.

Tragedi Mengenaskan di Kaltim dan Kaltara

samarinda – Menuju awal tahun 2018 diwarnai sejumlah tragedi yang menyebabkan hilangnya nyawa. Sejumlah peristiwa terjadi mulai dari Kalimantan Utara (Kaltara) dan Kalimantan Timur (Kaltim). Belasan nyawa melayang di hari akhir 2017 dan menginjak pertama tahun 2018.

Di Provinsi Kaltara, kapal cepat (speedboat) Anugrah Express terbalik di perairan Kabupaten Bulungan. Bertolak dari Pelabuhan Kayan II Tanjung Selor, Senin (1/1/2018) sekira pukul 08.15 Wita menuju Kota Tarakan, kapal terbalik setelah 10 menit berangkat dari pelabuhan.

Dari lokasi kejadian, ditemukan delapan penumpang ditemukan meninggal dunia dan tiga penumpang lain dinyatakan hilang. Tragisnya, tiga penumpang yang masih dalam pencarian semuanya anak-anak. “Masih ada tiga anak-anak yang belum kita temukan atas nama Infen, M.Fikri dan M.Ridwan dan sampai sekarang belum ada yang bisa kasih keterangan jelas keberadaannya,” kata Kepala Polres Bulungan, AKBP Muhammad Fachry.

Berdasarkan kerterangan sementara, kapal yang dikemudikan Amirudin ini terbalik setelah menabrak batang kayu di  sekitaran Lapangan Futsal Breezy, Sabanar Lama.

”Itu hasil keterangan sementara dari motorisnya,” ujar Fachry saat disua di RSUD dr.H.Soemarno Sosroatmodjo.

Berdasarkan manifest penumpang, tercatat total 51 penumpang.

Sampai sekarang tim gabungan masih terus melakukan upaya pencarian terhadap korban yang hilang. Tim kata Fachry terus menyisir lokasi sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP). “Sekarang KP3, unit Sabhara dibantuk rekan-rekan TNI serta Basarnas sudah melakukan pencarian,”bebernya.

Pengakuan korban selamat, Muhammad Nur Fitrah (16) menyatakan speedboat sudah miring sejak bertolak dari Pelabuhan Kayan II. Tak lama bertolak dari pelabuhan, Fitrah mengaku mendengar benturan yang mengakibatkan speedboat berbalik hingga 180 derajat. “Saya langsung tarik pelampung dan keluar lewat pintu depan,”tuturnya.

Sementara di Kaltim tragedi pergantian tahun juga membuat sejumlah nyawa melayang.

Dari Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) dilaporkan seorang warga Desa Kembang Janggut, Diki Wardana (20) meregang nyawa di penghujung tahun 2017. Ia tewas saat motor yang dikemudikan rekannya, Akbar Alvianu (22) menabrak sebuah mobil Daihatsu Xenia KT 1797 CI yang dikemudikan Kamaruddin, warga Tabang. Kecelakaan ini terjadi di Jalan Poros RT 04 Desa Kembang Janggut.

“Kecelakaan terjadi pukul 22.30 Wita,” kata Kapolsek Kembang Janggut, AKP Salamun.

Sepeda motor yang dikendarai Akbar, Yamaha Jupiter MX remuk. Insiden ini bermula saat Akbar Alvianur dengan Diki Wardana datang dari arah Desa Kembang janggut menuju arah Desa Hambau dengan kecepatan tinggi.

“Kecelakaan ini karena kurang hati-hatinya pengendara sepeda motor pada saat dijalan menikung tanpa ada lampu penerang melaju dengan kecepatan tinggi sehingga tidak bisa mengendalikan kendaraannya,” terangnya.

Di Kota Bontang dilaporkan seorabg bocah 11 tahun, Erwin baru saja dikebumikan, Senin (1/1). Sehari sebelumnya, Erwin meregang nyawa setelah tersengat aliran listrik di sekitar rumahnya. 

Sore itu (Minggu,31 Desember 2017) sekitar pukul 15.00 Wita, Juliani, orag tua Erwin, seakan disambar petir saat mendengar anak keduanya, Erwin terkena setrum dan jatuh ke laut, di pelabuhan Tanjung Laut Indah. Teriakan Rifky Aditya Pratama (11) dan M Reza (6) yang pertama menggemparkan warga Gang Cumi-Cumi RT.02. “Tolong-tolong Erwin dan Ferdiansyah kesetrum,” ujar Aditya dan Reza terengah –engah Minggu (31/12).

Erwin yang tersengat listrik dari kabel yang menjuntai di tepi jembatan kayu, tempat Erwin mencari umpan pancing. Tubuh Erwin terpental ke air laut, kawat listrik masih melilit di tubuhnya. Beruntung rekannya, Ferdiansyah selamat setelah seseorang memukul anaknya menggunakan handuk saat dirinya tersengat listrik. “Untung ada ibu-ibu yang mukul pakai handuk, kalau tidak?” kata Firdaus, ayah Ferdiasnyah.

Kapolres Bontang AKBP Dedi Agustono melalui Kasat Reskrim Iptu Rihard Nixon mengatakan kejadian tersebut terjadi sekira pukul 15.00 Wita korban atas nama Erwin Airlangga (11) turun lebih dulu ke sungai sambil memegang kabel lalu kesetrum. 

“Korban yang namanya Erwin meregang nyawa di lokasi kejadian,” kata Rihard, Minggu (31/12).

Di Samarinda, tragedi awal tahun tak sampai merenggut nyawa. Di Kota Tepian terjadi kebakaran yang menghanguskan kantor pemerintah, Kantor Bidang Pertamanan dan Pemakaman untuk Dinas Perumahan dan Pemukiman (perkim) Kota Samarinda di Jalan Kesuma Bangsa.

 Informasi yang dihimpun media ini, tidak ada barang-barang yang berhasil diselamatkan. Musibah kebakaran itu terjadi sekitar pukul 12.00 Wita. 

“Saat kebakaran, saya sedang berada di dalam ruangan. Saya mendengar ada yang berteriak kebakaran, pas keluar, dari seberang saya lihat api sudah besar membakar gedung ini,” kata Sampurno (38), seorang penjaga gedung di Komplek Balai Kota. 

Terdengar beberapa kali suara ledakan saat api mebakar gedung. 

Kepala Dinas Perkim, Dadang Airlangga menuturkan gedung tersebut rencananya baru akan mulai ditempati, Selasa (2/1). “Baru dua hari barang-barang di pindah ke dalam ruangan itu. Rencananya akan mulai ditempati besok (hari ini,red),” sebutnya.

Kebakaran mengakibatkan seluruh data-data terkait Pertamanan, Pemakaman dan PJU (Penerangan Jalan Umum), hangus. “Data kegiatan 2017, habis semua datanya. Yang paling penting itu data-data taman, data pemakaman, data PJU hilang semua, tidak ada yang diselamatkan,” pungkasnya. 

Wakil Wali Kota Samarinda Nusyirwan Ismalil memastikan kebakaran itu tidak mengganggu pelayanan. “Berkas yang terbakar itu bukan yang berjalan sekarang ini. Itu berkas yang 2017 ke bawah, jadi ini kan 2018, program perencanaan 2018 tidak akan terganggu,” papar Nusyirwan. (dik417-kaltara/dor/cil/ami)


Belasan Nyawa Melayang di Awal Tahun

Selasa, 02/01/2018

Kebakaran di lingkungan Pemkota Samarinda menghanguskan kantor Bidang Pertamanan dan Pemakaman.

Berita Terkait

Berita Pilihan


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.