Kamis, 03/10/2019
Kamis, 03/10/2019
Salah satu rumah yang terbakar di Jalan Delima Dalam, RT 52 No.4 Kelurahan Sidodadi Samarinda Ulu. (Foto: Nancy/korankaltimcom)
Kamis, 03/10/2019
Salah satu rumah yang terbakar di Jalan Delima Dalam, RT 52 No.4 Kelurahan Sidodadi Samarinda Ulu. (Foto: Nancy/korankaltimcom)
KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - Musibah kebakaran kembali terjadi di Kota Tepian, kali ini di Jalan Delima Dalam, RT 52, No.24 Kelurahan Sododadi, Samarinda Ulu hari Kamis (3/10/2019) siang tadi sekitar pukul 13.47 WITA.
Perkelahian sempat terjadi di lokasi kebakaran saat petugas pemadam kebakaran dari unsur relawan serta Disdamkar Samarinda berkelahi dengan warga. Perkelahian terjadi karena diduga warga panik dan emosi karena rumahnya terbakar. Tak lama insiden itu reda dan petugas bersama warga kembali memadamkan api.
Redy Santoso anak pemilik rumah yang terbakar menjelaskan asal api dari meteran listrik yang berada di depan rumah milik ayahnya Pominim. "Dari keterangan keluarga yang ada di rumah, api berasal dari meteran listrik, tiba-tiba api sudah membesar naik ke plafon. Semua keluarga selamat, tapi barang-barang tidak karena api cepat menyebar," kata Redy.
Redy saat kejadian bekerja dan mendapatkan kabar dari saudaranya di Berau. "Saya sedang bekerja di Dermaga Mahakam Ilir. Mungkin karena panik, keluarga saya malah telepon saudara di Berau dan saudara saya di Berau itu yang memberi kabar," ucapnya.
Hingga berita ini diturunkan pemadaman sudah masuk dalam tahap pembasahan oleh petugas. (*)
Penulis: Nancy
Editor: Aspian Nur
Salah satu rumah yang terbakar di Jalan Delima Dalam, RT 52 No.4 Kelurahan Sidodadi Samarinda Ulu. (Foto: Nancy/korankaltimcom)
KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - Musibah kebakaran kembali terjadi di Kota Tepian, kali ini di Jalan Delima Dalam, RT 52, No.24 Kelurahan Sododadi, Samarinda Ulu hari Kamis (3/10/2019) siang tadi sekitar pukul 13.47 WITA.
Perkelahian sempat terjadi di lokasi kebakaran saat petugas pemadam kebakaran dari unsur relawan serta Disdamkar Samarinda berkelahi dengan warga. Perkelahian terjadi karena diduga warga panik dan emosi karena rumahnya terbakar. Tak lama insiden itu reda dan petugas bersama warga kembali memadamkan api.
Redy Santoso anak pemilik rumah yang terbakar menjelaskan asal api dari meteran listrik yang berada di depan rumah milik ayahnya Pominim. "Dari keterangan keluarga yang ada di rumah, api berasal dari meteran listrik, tiba-tiba api sudah membesar naik ke plafon. Semua keluarga selamat, tapi barang-barang tidak karena api cepat menyebar," kata Redy.
Redy saat kejadian bekerja dan mendapatkan kabar dari saudaranya di Berau. "Saya sedang bekerja di Dermaga Mahakam Ilir. Mungkin karena panik, keluarga saya malah telepon saudara di Berau dan saudara saya di Berau itu yang memberi kabar," ucapnya.
Hingga berita ini diturunkan pemadaman sudah masuk dalam tahap pembasahan oleh petugas. (*)
Penulis: Nancy
Editor: Aspian Nur
Copyright © 2024 - Korankaltim.com
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.