SAMARINDA - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kaltim menargetkan perolehan pengumpulan  zakat tahun 2017 senilai Rp 4,1 miliar. Targetnya naik dibanding realisasi pengumpulan tahun 2016 mencapai Rp 3,5 miliar.

Kepala Baznas Kalrim, Fahrur Rozy menyebut target pengumpulan tersebut sudah relevan.  Berdasarkan jumlah penduduk Kaltim, hampir 80 persen beragama Islam. Data Badan pusat Statistik (BPS) 2015 mencatat, angka pemeluk Islam di Kaltim sebanyak 3.131.630 jiwa. Untuk itu potensinya amat tinggi.  

“Perolehan zakat infaq pada 2016, Rp 3,5 miliar itu sudah sesuai target,” ujarnya ditemui pada kegiatan Kaltim Berzakat di Samarinda, Rabu (7/6) kemarin.

Ia menyebut, hingga saat ini zakat infaq yang sudah terkumpul mencapai Rp 2,7 miliar.  “Sekarang sudah terkumpul sebelum Kaltim Berzakat Rp900 juta, tadi setelah ada zakat dari Gubernur, Sekretaris Daerah dan karyawan Bankaltim sementara sudah diangka Rp 2,7 miliar,” paparnya.

Sementara penyaluran dana zakat, Baznas membeber sejumlah program mendistribusikan dana zakat. Diantaranya upaya pengentasan kemiskinan, dan pemerataan kesejahteraan melalui program yang disebut Zakat Comunity Development (ZCD).  

ZCD merupakan program pengembangan komunitas dengan mengintegrasikan aspek sosial (pendidikan, kesehatan, agama, lingkungan, dan aspek sosial lainnya) dan aspek ekonomi secara komprehensif yang pendanaan utamanya bersumber dari zakat, infak, dan sedekah sehingga terwujud masyarakat sejahtera dan mandiri.

Pelaksanaan program ZCD tersebut, Baznas Kaltim bekerjasama dengan Baznas di kabupaten kota dan instansi terkait, sehingga program tersebut memiliki jalur koordinasi yang terintegrasi.  Mendukung target itu, Baznas Kota Balikpapan menargetkan perolehan ZIS khusus di Bulan Ramadhan 1438 Hijriyah senilai Rp450 juta. 

Kepala Baznas Kota Sarjono mengatakan penyerahan ZIS sudah dapat dimulai sejak awal Ramadhan. Rencananya pemerintah kota akan melakukan penyerahan ZIS pada 19 Juni mendatang.

“Kalau zakat fitrah itu akan disalurkan habis pada Bulan Ramadhan kepada yang hak tapi  kalau infaq, sodakah atau fidiyah atau harta lainya kita serahkan pada 8 asnaf (fakir,miskin, duafa, mualaf, fisabilillah, ibnu sabil, amil,” terangnya kemarin.

Untuk menambah perolehan zakat, pihaknya membentuk unit pengumpul zakat (UPZ) di lingkungan instansi pemerintah maupun perusahaan yang belum terkelola. UPZ yang dimiliki saat ini berjumlah 87.

“Jadi kita membentuk muzaki baru lah dari instansi yang selama ini belum. Kita sudah menambah 7 UPZ sampai pertengahan tahun ini,” terangnya.

Diakui potensi ZIS di lingkungan sekolah cukup besar termasuk di SD-SD yang. Dari sekolah yang tersebar di 6 kecamatan baru dua sekolah. “Sekarang inikan ujian akhir kita nggak mau nganggu dulu nanti pas sekolah mulai kita akan lakukan sosialisasi lagi,”tukasnya. (rs/din)