Senin, 05/03/2018
Senin, 05/03/2018
Senin, 05/03/2018
Oleh: Ni Made
Adnyani, S.Ag
Wakil Ketua Bidang Pembinaan Umat dan Pemuda PHDI Kota Bontang
Kebebasan berorganisasi dan berkegiatan adalah hak asasi setiap orang. Undang –
Undang Dasar
(UUD) negara Republik
Indonesia memberikan jaminan kepada seluruh warga negara untuk berkumpul dan mendirikan organisasi. Dalam UUD
1945 pasal 28 dan 28E ayat 3 memberi hak kepada kita utuk menggunakan kemerdekaan berserikat dan berkumpul dengan mengeluarkan pendapat secara lisan dan tertulis maupun dalam bentuk kegiatan untuk tujuan yang jelas dan mulia. Organisasi Parisadha Hindu Dharma
Indonesia (PHDI) adalah majelis tertinggi yang mewadahi umat Hindu seluruh
Indonesia untuk dapat menyalurkan kebebasan berpendapatnya, tentu dengan pakem khasala Hindu
Indonesia. Sejalan dengan tujuan organisasinya itu menyiapkan sumber daya manusia melalui peningkatan pemahamantattwa, etika da nupacara umat Hindu, maka dilakukan upaya-upaya melaksanakan workshop
dan sejenisnya.
PHDI
Kota Bontang melaksanakan Workshop
Tattwa dan Upacara sebagai upaya melaksanakan hasil Keputusan Loka Sabha VII PHDI Kota
Bontang Nomor:
006/KEP/LS-VI/PHDI-BTG/2017 tentang Pokok-Pokok Pikiran, dan Rekomendasi PHDI Kota
Bontang Masa
Bhakti 2017-2022; dan sebagai bentuk menjalankan program kerja kepengurusan sebagaimana Surat Keputusan PHDI Provinsi
Kalimantan Timur Nomor:
03/SK/PHDI-KALTIM/III/2017 tentang Pengesahan Susunan dan Personalia Pengurus PHDI Kota
Bontang Masa
Bhakti 2017-2022.
Pada hari Jumat, 16 Februari 2018
dilaksanakan rapat pengurus organisasi Agama dan keagamaan yaitu PHDI Bontang, WHDI
Bontang, PasramanWidyaBuana, ISD Kota Bontang, Peradah Kota Bontang, dan Sanggar Seni Gayatri. Rapat ini bertujuan untuk mempersiapkan rangkaian kegiatanWorkshop Tattwa dan Upacara dan membentuk panitia pelaksana kegiatan. Para panitia kemudian bekerja dan berkoordinasi dengan perguruan tinggi Hindu yang dapat membantu merealisasikan program
ini. Melalui surat permohonan pengabdian masyarakat kepada Rektor IHDN Denpasar nomor
38/PHDI-BTG/XI/2017 tanggal 6 November 2017 tentang permohonan pengabdian masyarakat yang direvisi dengan surat permohonan nara sumber nomor
01/PHDI-BTG/I/2018 tanggal 12 Januari 2018 tentang Permohonan Narasumber Workshop. IHDN
Denpasar merespon surat permohonan panitia melalui program
pengabdian masyarakat berbasis kebutuhan masyarakat dan surat balasan berupa Surat Tugas Nomor:
572/Ihn.01/1/Kp.02.3/02/2018 sebagai penugasan kepada para Narasumber kegiatan Workshop
Tattwa danUpacara.
AdapunTujuan dilaksanakannya
workshop ini adalah untuk melaksanakan hasil keputusan Loka Sabha PHDI kota Bontang tahun 2017; Melaksanakan program kerja PHDI Bontang periode 2017-2022
bidang Keagamaan;
Meningkatkan pemahaman Tattwa dan Upacara bagi umat Hindu Kota
Bontang; Penyegaran pemahaman
guru-guru pasraman Widya Buana Kota Bontang;
Memberikan keterampilan teknis kepada para pemangku
yang baru melaksanakan pawintenan pemangku; Memberikan keterampilan teknis kepada para pengurus
ISD untuk dapat melaksanakan perawatan jenasah; dan terus bersinergi antarorganisasi agama
dan keagamaan untuk membangun sumberdaya manusia yang produktif dan kompeten di bidang masing-masing.
Target/output dari workshop ini adalah meningkatnya pemahaman tattwa dan Upacara bagi umat Hindu Kota Bontang,
dan adanya panduan tetap tentang Perawatan Jenasah bagi umat Hindu Kota Bontang yang dapat digunakan secara terus menerus dalam bentuk BukuSaku. Selain target
tersebut, diharapkan para pemangkudan para pengurus ISD memiliki keterampilan teknis dalam melaksanakan tugasnya; serta adanya pemahaman yang lebih mantap dari guru-guru Pasraman dalam melaksakan tugas pengajaran di Pasraman.
Dalam
Workshop Tattwa dan Upacara ini, terdapat sub
kegiatan diantaranya Dharma Tula dengan seluruh Umat Hindu denganTema Sumber Daya Manusia Hindu Modern;
Dharma Tula WHDI Kota bontang dengan tema Peran Wanita Hindu dalam membentuk Keluarga Sukhinah; Dharma Tula
Peradah Bontang dengan tema Peran Pemuda dalam meningkatkan eksistensi Hindu; Workshop
Guru Pasraman, Workshop Kepemangkuan dan Workshop Perawatan jenasah. Workshop
kepemangkuan adalah
workshop yang rutin di laksanakan setiap periode. Namun workshop
Guru Pasramandan Workshop perawatan jenasah adalah yang pertama kalinya. Antusiasme umat Hindu kota Bontang sangat tinggi terhadap workshop
perawatanjenasah ini.
Dalam kegiatan Dharma Tula,
para peserta mendapatkan pengalaman belajar melalui diskusi sesuai dengan tema. Sedangkan dalam Workshop
perawatan jenasah,
para peserta mendapatkan materi tentang Wariga PancaYajna, SawaPrateka,
Praktek Memandikan Jenasah,
danBantenPranawa. Workshop kepemangkuan, peserta mendapatkan materi tentang Sesana Pemangku, Tattwa,
Mantra dan Mudra, Pengantar Darsana,
dan ImplementasiAcara
Agama Hindu sesuai Drsta.
Sementara dalam
Workshop Guru pasramandi berikan materi Pemantapan Penguatan Pendidikan Karakter Agama Hindu di
abad21 dan Modalitas Belajar Agama
Hindu
Workshop
yang diperuntukkan bagi seluruh Umat Hindu Kota Bontang ini dihadiri oleh 140 orang peserta dari berbagai elemen, baik Pinandita, Walaka,
Pengurus Organisasi dan seluruh umat Hindu dikotaBontang dan disekitarnya seperti perwakilan dari kabupaten Kutai Timur. Workshop yang
dilaksanakan selama
4 hari, yaitu dari hariKamis-Minggu, 22-25
Februari 2018, bertempat di Pura Buana Agung Kota Bontang menghadirkan Narasumber DR. I Wayan Miarta, M.Ag (Ida
Pandita Sri MpuAcarya Nanda); DR. Made Sri Putri Purnamawati,
M.A.,M.Erg; DR. I Made Adi Surya Pradnya, S.Ag.,MPhil.H.; DR. I Gede Sutarya, M.Ag; dan DR.
Kadek Aria Prima Dewi.
Pengetahuan teknis tentang merawat jenasah sangat diperlukan oleh setiap orang.
Seharusnya pengetahuan teknis ini sudah didapatkan oleh anak-anak kita sejak di bangku SMA,
namun faktanya kurikulum kita belum mengakomodir kemampuan tentang merawat jenasah. Sehingga terobosan-terobosan berupa wokshop seperti ini wajib diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat termasuk anak-anak setingkat
SMA. Kita mesti menumbuhkan kesadaran bahwa merawat jenasah adalah kebutuhan setiap orang. Setiap dari kita pasti akan menjadi jenasah karena kematian adalah suatu keniscayaan. Para orang
tua, para guru, dan seluruh lapisan masyarakat mesti mengetahui bagaimana merawat jenasah. Perawatan jenasah bukan hanya tugas para pinandita atau tokoh masyarakat. Tetap ia dalah tugas kita bersama.
Dengan anggaran yang sangat
minim, kegiatan ini dapat dilaksanakan dengan lancar atas bantuan yang diberikan oleh WHDI Kota Bontang dalam bentuk gotong royong menyiapkan dan membawa konsumsi umat dari rumah masing-masing. Pasraman Widya Buana Kota Bontang dan ISD Kota Bontang menyiapkan doorprize untuk para peserta yang
hadir. Peradah Kota Bontang membantu mendekorasi tempat kegiatan dan tentu Kaos Botex sebagai designer spanduk kegiatan. (*)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.