Oleh : Meity Landemeyke Torar, S.Th 

(Guru SMA Kristen  Immanuel Samarinda)

Pendidikan merupakan suatu usaha yang sengaja dilakukan dan direncanakan, yaitu dalam proses pembelajaran secara formal dan nonformal untuk mengolah bakat atau potensi yang dimiliki setiap individu agar menjadi individu yang cerdas, baik, berbudi pekerti, beragama, dan mampu melaksanakan tugas sebagai manusia yang berguna untuk mengabdikan diri dan membangun bangsa dan negara.

Pada era masa kini yang harus dituntut serba canggih dan mengikuti pergerakan zaman, teknologi pun sudah merambah kedunia kita. Kita lihat cara mengajar konvensional, di mana Guru menerangkan ke murid menulis di papan tulis kemudian para murid disuruh mencatatnya  penuh ke dalam buku. 

Kita bandingkan dengan Guru mengajar yang menggunakan sistem yang tidak biasa, mereka menggunakan yang namanya proyektor, yang dulunya hanya dipakai dikalangan orang kantoran saja kini bisa diterapkan di Sekolah. Itu merupakan kemajuan sistem belajar mengajar yang harusnya sudah diterapkan dan dikembangkan di Sekolah-sekolah.

Manfaat yang didapat tentu banyak sekali. Dari efektifnya kegiatan belajar mengajar, suasana kelas tidak jenuh, serta membuat para siswa menjadi lebih sadar bahwa pentingnya teknologi bagi kegiatan di Sekolah.

Di era modern ini Indonesia menerapkan konsep Kurikulum 2013 yang diharapkan dapat mengatasi tantangan dimasa depan yaitu globalisasi, masalah lingkungan  hidup, kemajuan teknologi, ekonomi berbasis pengetahuan, kebangkitan industri kreatif dan budaya, pergeseran kekuatan ekonomi dunia dan masih banyak lagi. Hal ini menjadikan pelajar Indonesia memiliki kemampuan berkomunikasi, mampu berpikir jernih dan kritis, kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan, mampu menjadi warga yang bertanggung jawab, mampu hidup dalam masyarakat yang mengglobal, memiliki minat luas dalam kehidupan, memiliki kesiapan untuk belajar, memiliki kecerdasan sesuai bakat yang dimiliki siswa, dan mampu memiliki rasa tanggungjawab terhadap lingkungan.

“Semangat terus dalam menuntut ilmu, karena tak ada batas akhir dalam menuntut ilmu”