Senin, 10/12/2018

Membangun UE Untuk Memperluas Kepercayaan Publik di Era Industri 4.0

Senin, 10/12/2018

Tatang Apendi, SPd, MPd

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Membangun UE Untuk Memperluas Kepercayaan Publik di Era Industri 4.0

Senin, 10/12/2018

logo

Tatang Apendi, SPd, MPd

Oleh: Tatang Apendi SPd MPd

*Penulis adalah Dosen FKIP Unikarta


Dasar Pemikiran

Perkembangan Pendidikan seiring dengan kebutuhan dan laju pertumbuhan global, dibutuhkan mekanisme dan proses untuk pengembangan sistem pendidikan dan program pelaksana pembelajaran. Universitas Entrepreneurship(UE) menjadi tren hampir dalam lima tahun ke belakang, untuk di tingkat lembaga pendidikan perguruan tinggi di Indonesia. hal ini sebagai upaya menyingkapi permasalahan global yang terjadi. 

Perkembangan global dari awal revolusi industri, berlanjut penerapan teknologi robotic dikembangkan lagi menjadi revolusi digital, terbukti dengan maraknya persaingan dunia digital saat ini, yang telah merebak ke semua pelosok wilayah yang ada di Indonesia. perkembangan terbaru dari laporan dunia menunjukan kesiapan para pengusaha teknologi untuk membangun sistem aritmetika digital. 

Perkembangan ini harus dipahami dan dimengerti sebagai perubahan sistem dan pengurangan pemanfaatan sumber daya manusia yang bergerak dalam kegiatan proses organisasi kerja beresiko. Dengan perkembangan digital tersebut maka tingkat pelaksana Operator dan Programmer, telah digantikan sistem digital serta hanya dibutuhkan tenaga ahli sebagai kontrol sistem penerapan kerja kedepan. INSEAD (2016).

Terkait hal tersebut penulis melihat bagaimana persiapan yang telah direncanakan oleh industri digital dalam membangun program pengembangan yang cepat melalui proses pendidikan dan pembelajaran yang akurat. Kesiapan nilai pelaksana teknik, tenaga ahli dan sarana prasarana yang membutuhkan nilai investasi tinggi dikeluarkan untuk kepentingan industri global. 

Dapat dibayangkan nilai pelaksana kerja yang akan dipergunakan kedepan di negara-negara maju, akan membutuhkan talenta dalam lingkup tenaga ahli saja. Sementara tingkat operator dan programmer telah diganti oleh sistem penerapan digital yang sekarang sedang di desain untuk mewujudkan hal tersebut. pemikiran kedepan menjadi mutlak dalam langkah penerapan pendidikan dan pembelajaran. Fenomena diatas merupakan salah satu perkembangan global yang akan terbangun di masa yang akan datang dan bagaimana efek sebab akibat yang akan terbangun setelahnya.

Dengan perkembangan tersebut banyak Perguruan Tinggi justru mengejar komponen dasar pengembangan terbarukan di bidang teknologi digital menjadi tren dan semua inovasi dilaksanakan dengan pengembangan sistem digital. Dalam pengembangan bentuk University Entrepreneurship yang berjalan pun, semua tertuju dalam pengembangan sistem terbarukan dengan lingkup pengembangan digital sebagai daya tarik untuk membangun dan memperluas kepercayaan publik. Yang menjadi pemikiran peneliti adalah lingkup, kapasitas dan pemikiran yang akan diterapkan dalam penelitian ini. 

Sehubungan dengan kontrol pembahasan yang mengarah kepada dasar pengembangan sumber daya manusia maka metode penerapan pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan dengan pola penelitian pendekatan kualitatif sebagai dasar proses pelaksanaan kajian ilmiah yang dilaksanakan. Secara mendasar dibutuhkan nilai kualitas dalam membangun sistem dan penerapan program untuk diimplementasikan saat ini dan masa yang akan datang.

Ditingkat Kukar, langkah kedepan merupakan tantangan bagi semua jajaran penerus kegiatan pendidikan tinggi yang dilaksanakan dan berjalan untuk mengembangkan dan memperluas kepercayaan publik terhadap Universitas Kutai Kartanegara(Unikarta) Tenggarong dalam membangun dirinya sebagai Sentra Kewirausahaan Mahasiswa Mandiri baik untuk skala Lokal, Wilayah, Nasional dan Internasional. Untuk menunjukan hal tersebut maka langkah yang harus dilaksanakan mencakup lingkup perencanaan Jangka Panjang dan Menengah dengan membangun kebijakan baru melalui pemikiran Visioner dan Entrepreneur yang matang. Diperlukan Langkah proses pelaksanaan Manajemen Strategi Pendidikan. (Wasliman. 2007; Apendi. 2018) yang tepat. Secara sistematis komponen Manajemen Strategi pendidikan mencakup : (1) Perumusan Strategi Pembelajaran Kewirausahaan; (2) Perencanaan Strategi Pembelajaran Kewirausahaan; (3) Tatakelola Strategi Pembelajaran Kewirausahaan; (4) Pelaksanaan Strategi Pembelajaran Kewirausahaan; (5) Strategi Penganggaran; (6) Strategi Monitoring dan Evaluasi.

 Indikator Capaian yang Diharapkan 

Indikator capaian yang diharapkan PT dengan penerapan UE sebagai bentuk dasar penerapan pendidikan, pasti melaui komponen proses sebagai mana ditetapkan dalam perencanaan pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan yang tergabung dalam manajemen pembelajaran kewirausahaan di perguruan tinggi sebagai university entrepreneurship akan terbangun. Kepercayaan publik terhadap proses penyelenggaraan dengan konsep kontrol penilaian tenaga ahli, pembelajaran dan pendidikan, serta implementasi aktualisasi kreativitas yang berkesinambungan akan membangun kepercayaan tidak hanya dari internal perguruan tinggi akan cepat membangun dan memperluas kepercayaan perguruan tinggi sebagai perwujudan university entrepreneurship.

SIMPULAN

  Membangun Universitas Entrepreneurship ditunjukkan dengan pembangunan internal yang solid dan mengerti akan nilai perwujudan kewirausahaan di semua jajaran. Pembangunan dan perluasan kepercayaan publik di perlihatkan dengan kesungguhan, dalam pelaksanaan program pembelajaran kewirausahaan dan implementasi kegiatan yang berkesinambungan. karakteristik pengembangan jiwa kewirausahaan menjadi landasan utama dengan penerapan sistem nilai dan pembelajaran terstruktur. Kepercayaan akan meluas dengan pelaksanaan yang terukur, akuntabel, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan dengan baik melalui koordinasi dan komunikasi dua arah dengan komponen masyarakat serta para pemangku kebijakan dan kewenangan baik Pemerintah, Universitas, Swasta dan masyarakat.

Dasar Kepercayaan publik akan berkembang dan meluas diawali dengan niat baik (Goodwill) yang terbangun di semua komponen lokal lingkungan Civitas Akademisi. Memelihara dan menjaga  kompetensi dan profesionalisme, hubungan baik dengan tenaga ahli dan pendukung lainnya untuk mengembangkan program dan mempercepat perwujudan UE diimplementasi di lapangan, dengan membangun bersama masyarakat. Perguruan Tinggi  sebagai Sentral Kewirausahaan Mahasiswa Mandiri menjadi dasar Perluasan Kepercayaan Publik akan penyelenggaraan kegiatan yang profesional dan ditunjang akuntabilitas lulusan yang tinggi dan berkualitas. 


Membangun UE Untuk Memperluas Kepercayaan Publik di Era Industri 4.0

Senin, 10/12/2018

Tatang Apendi, SPd, MPd

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.