Sabtu, 16/03/2019

Pencapaian Realisasi Investasi di Provinsi Kaltim sepanjang Tahun 2018

Sabtu, 16/03/2019

Infografis perekonomian di Kaltim sepanjang tahun 2018

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

0

Pencapaian Realisasi Investasi di Provinsi Kaltim sepanjang Tahun 2018

Sabtu, 16/03/2019

logo

Infografis perekonomian di Kaltim sepanjang tahun 2018

Realisasi investasi di Provinsi Kaltim pada tahun 2018 mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2017 lalu dimana realisasi investasi PMA/PMDN tahun 2018 mencapai 33,81 triliun dari target 38,60 triliun sepanjang bulan Januari-Desember 2018. Pencapaian ini naik 19,89% dibandingkan pada tahun 2017 lalu yang realisasi investasinya hanya sebesar 28,20 triliun. Persentasenya berkisar 87,59% lebih baik dibandingkan tahun 2017 yang hanya mencapai 80,64%. Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Kaltim memproyeksikan Pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kalimantan Timur pada 2018 berada pada kisaran 2,5-2,9 persen years on years (yoy), lebih lambat ketimbang proyeksi pertumbuhan tahun 2017 yang diproyeksi sebesar 3,0-3,4 persen (yoy). Pertumbuhan realisasi investasi di Kalimantan Timur secara kumulatif beberapa tahun terakhir mengalami pertumbuhan. Secara nominal angka, realisasi investasi tumbuh cukup positif dan persentase kenaikannya cukup besar dibandingkan tahun sebelumnya.

Selama tahun 2018 telah disetujui 1.033 proyek dengan nilai total investasi sebesar Rp 33,81 triliun, dengan rincian realisasi investasi PMDN sebesar Rp25,94 triliun dan realisasi investasi PMA sebesar Rp 7,87 triliun, dengan total penyerapan tenaga kerja sebanyak 25.435 orang. Dimana sektor primer yakni, subsektor Pertambangan batu bara, subsektor Tanaman Pangan dan Perkebunan, dan sub sektor konstruksi mendominasi capaian realisasi investasi PMDN pada tahun 2018 ini. Dimana investasi di sektor pertambangan mencapai 12,56 triliun (48,41%) diikuti sektor Tanaman Pangan dan Perkebunan sebesar 3,75 triliun (14,44%) dan sektor konstruksi sebesar 3,20 triliun (12,35%). Ketiga sektor primer tersebut mendominasi realisasi investasi PMDN pada tahun 2018 ini. Selanjutnya berdasarkan lokasi investasi, Kabupaten Paser, Kabupaten Kukar, dan Kabupaten Berau menjadi 3 besar Kota/Kabupaten yang menerima investasi PMDN paling besar dibandingkan Kota/Kabupaten lainnya di Provinsi Kaltim dengan total penyerapan tenaga kerja sebesar 12.935 orang dengan distribusi terbesar ke sub sektor tanaman pangan dan perkebunan sebanyak 4.601 orang dilanjutkan sektor pertambangan sebesar 3.568 orang dan sub sektor industri makanan sebanyak 1.454 orang.

Kemudian realisasi investasi PMA sampai dengan triwulan IV atau Bulan Desember tahun 2018 sebesar Rp 7,87 triliun yang tersebar di 10 kabupaten/kota di Provinsi Kaltim.  Dimana realisasi investasi paling besar berada di Kabupaten Kutai timur sebesar Rp 3,02 triliun (38,41%) diikuti Kota Samarinda sebanyak 1,37 triliun (17,38%) dan Kabupaten Kukar  sebesar  Rp 1,22 triliun (15,56%) mendominasi 3 besar realisasi investasi PMA di 9 kabupaten/Kota di Provinsi Kaltim. Sektor Pertambangan menyumbang penambahan investasi sebesar Rp 2,53 triliun (32,13%) diikuti sektor industri makanan Rp 1,59 triliun (20,15%), dan subsektor transportasi, gudang, dan komunikasi sebesar Rp 1,16 triliun (14,73) dengan penyerapan tenaga kerja sebesar 12.500 orang dimana distribusi penyerapan tenaga kerja paling besar pada sektor pertambangan sebanyak 4.928 orang disusul sub sektor kehutanan sebanyak 3.082 orang, dan subsektor industri makanan menyerap 1.463 orang.

Dari uraian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa sub sektor pertambangan (sektor Primer) masih menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kaltim dimana realisasi investasi dan penyerapan tenaga kerja masih paling besar dibandingkan sektor-sektor lainnya baik dari PMDN maupun PMA. Hal ini tidak bisa dipungkiri dikarenakan pertambangan masih menjadi primadona bagi investor. Akan tetapi sektor pertambangan sangat rentan terhadap guncangan perekonomian global, isu hilirisasi, pembatasan kouta batubara, dan upah pekerja. Dimana hilirisasi pertambangan belum menarik minat investor untuk berinvestasi di sektor hilirisasi. Padahal hilirisasi merupakan upaya Pemprov Kaltim untuk mentransformasikan sumber daya alam yang masih mentah menjadi sumber daya alam yang memiliki nilai tambah/nilai jual. Sedangkan pada isu upah, Investor masih cukup berat memenuhi upah pekerja di  provinsi Kaltim yang sangat tinggi dibandingkan Provinsi lainnya di Indonesia. Selain itu isu dagang Amerika-China menjadi faktor guncangan perekonomian global. Untuk itu pada tahun 2019 ini, DPMPTSP Provinsi Kaltim menargetkan kenaikan investasi di Provinsi Kaltim sebesar 38,99 atau naik 1 % dari tahun sebelumnya.

 

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.