Minggu, 18/08/2019

Meriahnya Pawai Obor Di Muara Kaman, Menyambut HUT RI KE 74

Minggu, 18/08/2019

Lautan Obor Di Bumi Mulawarman.

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

0

Meriahnya Pawai Obor Di Muara Kaman, Menyambut HUT RI KE 74

Minggu, 18/08/2019

logo

Lautan Obor Di Bumi Mulawarman.

Pawai Obor Di Negeri Kudungga

Muara Kaman, 16 Agustus 2019.

Suara api tertiup angin dari Sungai Mahakam itu sedikit bergemuruh dan berdesis, dari jilatan api pada udara malam yang menusuk. Api yang menyala dari sekitar 700 obor dari sepotong bambu yang dipegang erat para siswa SD hingga SLTA. 


Mereka adalah para peraya, esok adalah Hari Peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia ke 74, karenanya mereka melakukan pawai obor. Mereka bergembira, bahagia, mendengar kisah heroisme  para pahlawan merebut kemerdekaan dari penjajahan. Mereka bangga dengan pahlawannya, Encek Muso bin Encek Salim yang terkenal dengan nama Muso bin Salim yang menjadi tokoh yang ikut menentukan kemerdekaan bangsanya, dan bermakam di sana. 


Tanah yang dipijak peraya yang bersemangat itu adalah tanah yang tertulis pada prasasti tua, yang menerangkan kekayaan negerinya, yang rajanya begitu dermawan pada kalangan agama dengan menghadiahkan ribuan hewan ternak. Kudungga, Aswawarman, dan Mulawarman adalah pemimpin negeri itu di masa lalu. 


Negeri itu sekarang bernama Muara Kaman, merupakan kawasan sakral pada masa lalu ketika Kerajaan Kutai Hindu berjaya. Pun pada masa setelah  penaklukan oleh Kesultanan Kutai Kartanegara atas Kerajaan Kutai Hindu. Nama kerajaan pun berganti sebagai menjadi Kutai Kartanegara ing Martadipura. Martadipura berada di seberang Muara Kaman, dipisahkan oleh derasnya Sungai Mahakam.


Di situs Muara Kaman ditemukan banyak artefak. Terdapat Lesong Batu, sebuah batu yang mirip prasasti namun  tidak bertulis, dalam posisi horizontal terhadap tanah. Di sana juga terdapat makam Habaib dan banyak makam muslimin dengan nisan bertuliskan huruf arabic di sekitar kawasan Lembu Ngeram. 


Para Peraya itu memegang obornya. Suasana hening. Hanya udara yg terbelah api dan jejak kaki yang terdengar, juga desau angin Sungai Mahakam. Mereka mengawalinya dari monumen tugu pahlawan yang juga penanda titik equator. Penandanya melesak ke dalam, nyaris rata dengan  jalan. Mereka bergerak ke Muara Kaman Ilir dan Muara Kaman Ulu dan kembali  di monumen.


Mereka adalah siswa siswi SDN 27, SDN 03, SDN 04, SDN 15, SDN 10, siswa-siswi SMPN 1 dan MTs Nurul Iman serta siswa-siswi SMAN 1 Muara Kaman. Mereka dilepas oleh camat Muara Kaman di dampingi oleh Kapolsek, Danramil,  para pejabat Kecamatan, Kepala Desa Muara Kaman Ulu dan Muara Kaman Ilir serta para tokoh Masyarakat Muara Kaman. 


Surya Agus selaku Camat dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada para pemuda dan pemudi yang pada tahun 2019 ini diberi mandat untuk menjadi panitia pelaksana HUT RI ke 74 dikecamatan Muara Kaman karena telah sukses menjalankan tanggungjawab sebagai panitia. 


Peringatan Hari Kemerdekaan RI di Muara Kaman tidak meriah tanpa pawai obor.  Berkat inisiatif dan kreativitas para pemuda yang tergabung dalam panitia maka peringatan HUT RI tahun ini menjadi sangat spesial dengan adanya pawai obor. 


Camat Muara Kaman juga menghimbau kepada para Bapak Ibu Guru pembina yang mendampingi para siswa siswi peserta pawai agar menjaga anak-anaknya sampai ke finis, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. 


Diakhir sambutannya Surya Agus mengucapkan selamat kepada Panitia Pelaksana yang terdiri dari pemuda pemudi Muara Kaman. Dipujinya bahwa mereka hebat dan dimintanya untuk tetap menjaga kekompakan dan terus berkreasi dengan harap agar kedepan Kecamatan Muara Kaman yang kita cintai ini bisa lebih baik. (info.prokom/yus-nsr/pj)

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.