Selasa, 20/08/2019

Pentingkah bermain untuk anak usia dini | Heppy Liana, Dosen Program Studi PAUD

Selasa, 20/08/2019

Bermain Finger Print

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

0

Pentingkah bermain untuk anak usia dini | Heppy Liana, Dosen Program Studi PAUD

Selasa, 20/08/2019

logo

Bermain Finger Print

 


Usia dini merupakan usia emas yang tidak akan terulang dalam kehidupan manusia, anak usia dini, tanpa memandang usia dan tempat, mereka belajar dengan sangat baik melalui bermain (Phelps, 2005: P:1). Pertanyaannya mengapa anak  harus bermain, karena saat bermain, anak membuat pilihan, memecahkan masalah, berkomunikasi, dan bernegosiasi. Saat bermain anak menciptakan peristiwa khayalan baik dari peristiwa yang pernah dialaminya ataupun dari keinginan yang belum terwujud,, melatih keterampilan fisik, sosial, dan kognitif. Saat bermain anak dapat mengekspresikan dan melatih emosi dari pengalaman dan kejadian yang mereka temui setiap hari. Bermain bagi anak berdampak langsung pada perkembangan anak, karena bermain bermanfaat untuk menstimulasi semua aspek perkembangan anak  diantaranya adalah Perkembangan nilai agama dan moral, Perkembangan fisik motorik. Perkembangan sosial emosional, Perkembangan bahasa, Perkembangan kognitif, Perkembangan seni. Seluruh perkembangan ini  perlu mendapatkan stimulasi sehingga perkembangan anak dapat optimal.

Dan orang tua harus paham bahwa tidak ada satu perkembangan tertentu yang lebih dominan dari yang lainnya. sehingga, bila satu aspek perkembangan terganggu, maka dapat berdampak pada perkembangan lainnya., Untuk anak yang terhambat komunikasinya, orang tua  dapat memberikan perhatian dengan mencarikan teman bermain untuk anaknya, khususnya anak-anak yang senang berbicara. Harapannya anak akan tepancing untuk ikut berceloteh dan terlibat bermain bersama teman-temannya.

Perlu diketahui setiap  anak itu cerdas, dan  tidak sedikit orang tua yang tidak mengakui kecerdasan anaknya hingga  sampai ada orang tua yang menyebut anaknya bodoh, lambat dan tidak pintar, orang tua harus juga paham karena setiap anak itu unik dan berbeda satu dengan anak yang lainnya  serta   memiliki berbagai potensi untuk dikembangkan lebih jauh melalui berbagai stimulasi yang diberikan orang dewasa.

1)kecerdasan dalam bidang angka. Anak jenis ini apabila diberikan permainan angka dan huruf lebih mudah menerima.

2)kecerdasan bahasa , Dilihat saat anak  sangat menyukai permainan yang melibatkan keterampilan sosial. Berikan kesempatan pada anak untuk berkumpul bersama teman, bercerita atau bermain peran.

3)Ada anak-anak yang gemar sekali menggambar, mewarna dan bermain cat. Jika kesempatan ini diperbanyak, maka anak-anak yang memiliki kecerdasan di bidang ruang akan makin berkembang.

4)Kecerdasan Gerak dengan menunjukkan kemampuan gerak dan tari yang menonjol dibandingkan anak lain. Apabila diberikan banyak kesempatan untuk bermain yang melibatkan gerakan motorik kasar, maka kecerdasan anak di bidang gerak semakin berkembang maksimal.

5)Kadang ditemukan anak yang senang dengan kegiatan kelompok. Anak tersebut sangat suka menolong dan peduli dengan anak lain. Ia mudah bergaul dengan siapa saja, baik orang dewasa ataupun anak lain. Anak seperti ini perlu sering dilibatkan dalam kegiatan bermain kelompok. 

6)kecerdasan diri (intrapersonal) ada anak yang menyukai bermain sendiri, lebih cenderung mengamati teman yang sedang bekerja.  orang dewasa  perlu memberikan kesempatan pada anak baik bermain secara perorangan maupun bermain dalam kelompok kecil atau kelompok besar. Semuanya dilakukan secara seimbang.

7) kecerdasan alam (natural)akan berkembang baik jika anak diberikan kesempatan bermain di alam.

8)kecerdasan  di bidang music terlihat jika  anak memiliki kesempatan bermain dengan aneka bunyi dan musik, maka kecerdasan musiknya akan terasah

Bermain tumbuh secara alami dari dalam diri anak. Anak melakukannya dengan senang, selaras dengan pertambahan usianya. Semakin besar, anak akan menyukai permainan yang lebih kompleks dan menantang.

Kita sebagai orang dewasa tentu pernah mengamati anak usia muda yang lebih menyukai bermain dengan anak yang lebih tua, atau sebaliknya. Dari sini bisa dilihat, perkembangan mental (kemampuan) anak. 

Yang terpenting dalam bermain adalah anak merasa senang, karena rasa senang membuat anak mudah belajar. Apabila anak tidak merasa senang ataupun tertekan, maka akan mengakibatkan anak tidak bisa belajar.

Saat bermain dengan perasaan senang akan membuat anak mudah belajar. Saat bermain, anak bisa mendapatkan berbagai informasi dari guru, teman, bahan permainannya ataupun lingkungan sekitarnya. Semakin banyak kesempatan bermain yang diperoleh, maka semakin banyak pengetahuan dan ketrampilan baru yang yang dikuasai anak. Yuk ajak anak bermain

 

 

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.