Rabu, 10/10/2018

PU Optimis, Gubernur Justru Ragu

Rabu, 10/10/2018

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

PU Optimis, Gubernur Justru Ragu

Rabu, 10/10/2018

logo

SAMARINDA – Sejumlah proyek dengan mekanisme pembiayaan tahun jamak atau MYC dikebut. Targetnya akhir 2018, rampung. 

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kaltim, Taufik Fauji yakin mampu rampungkan sederet kegiatan megaproyek sesuai jadwal. Khusus Jembatan Mahakam Kota IV (Jembatan Kembar) dan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda. 

Dia menjabarkan, progres proyek pembangunan Jembatan Mahakam Kota (Mahkota) IV, Taufik menyebut tinggal mengerjakan rangkaian utama jembatan.

Jalur pendekat baik di sisi Samarinda Kota maupun Samarinda Seberang rata-rata progresnya sudah di atas 90 persen.

Namun untuk di sisi Samarinda Seberang, yang belum tersambung geladak jembatan tinggal pier (pilar) 9, 10, dan 11. Bila semua telah tersambung, dilanjutkan proses pengecoran dan pengaspalan.

Sedangkan di sisi Samarinda Seberang, telah terpasang semua. Mulai dari pilar 14 sampai 23. Bahkan sekarang sudah masuk tahap pengecoran. Adapun untuk bentang tengah, progresnya telah mencapai 80 persen. Yang tersisa tinggal hanger jembatan yang telah di pesan dari Thailand.

“Hanger akan dikirim dari perakitan di Thailand, mudah-mudahan pekan depan sudah ada pengiriman. Hanger itu yang untuk menggantungnya, akan dipasang ketika rangka atas sudah terpasang,” ujarnya ditemui di Kantor Gubernur, kemarin.

Merujuk pada semua progres itu, DPUPR menargetkan paling lambat pekan pertama Bulan November kerangka bentang tengah jembatan sudah bisa terpasang. Akhir Desember semua sisi jembatan sudah selesai dikerjakan.

Atas alasan itu pula, Taufik mengusung optimis besar pembangunan Jembatan Mahkota IV bisa dirampungkan sesuai target. “Saat ini saja, kalau digabung ketiga sisi jembatan, ya progresnya sudah sekira 85 persen,” sebutnya.

Sementara, Pembangunan Tol Balikpapan Samarinda, Taufik mencatat progres yang cukup baik. Tapi sayang, pemasok utama material yang ada di Kota Palu tertimpa bencana gempa dan tsunami. Distribusi logistik proyek dari daerah itu ikut terhambat.

Ia membeber, dari semua kebutuhan bahan bangunan jalan tol, yang paling terasa stoknya menipis yakni batu koral (campuran semen cor).

Dari lima segmen jalan tol yang saat ini tengah dikerjakan, diakui Taufik yang paling terasa dampaknya yakni di segmen 4 dan 2 yang sangat memerlukan batu untuk mendirikan pondasi utamanya.

“Ini yang sedang kami rapatkan terus dengan para kontraktor pelaksana. Dua segmen perlu batu dari Palu. Untuk di Samarinda yang membutuhkan batu yakni jembatan,” katanya.

Agar pengerjaan jalan tol tidak mandek, sementara ini batu akan didatangkan dari Merak, Banten. Pasalnya, hanya batu yang berasal dari Palu dan Merak yang masuk dalam spesifikasi pembangunan jalan tol maupun Jembatan Mahkota IV.

Walau begitu, Taufik tetap yakin pembangunan jalan tol bisa selesai akhir tahun ini. Seperti segmen 1, ditargetkan rampung November. Begitu juga segmen 2 dan 3. Sedangkan segmen 4 dan 5 ditarget rampung Desember.

“Kalau semuanya sudah selesai, hasilnya nanti akan dilaporkan ke Menteri PUPR. Nanti akan ada tim yang turun melakukan pengujian secara teknis. Karena akan jadi kesatuan dengan yang dikerjakan BUJT (Badan Pengatur Jalan Tol) dan yang bersumber dari APBN,” ungkapnya.

Walupun Taufik yakin dan optimis, Gubernur Kaltim Isran Noor punya pandangan berbeda. Ia justru ragu jika kegiatan MYC hibah Awang Faroek Ishak bisa diselesaikan semua di akhir tahun ini. Isran menilai masih banyaknya sisa pekerjaan di lapangan yang belum rampung. Terlebih dengan waktu tersisa hanya tinggal tiga bulan lagi.

Isran mengaku, sejak resmi berkantor akhir pekan lalu, ia terus mengevaluasi berbagai program pembangunan yang kini ada di bawah kendalinya. “Setiap hari saya terus lakukan evaluasi,” ucapnya, kemarin.

Isran mengaku, khusus proyek pembangunan masjid Kinibalu dan sengketa Rumah Sakit Islam (RSI) Samarinda sampai kemarin belum dibahas khusus. Ia masih ingin mengumpulkan data dan informasi dari semua pihak sebelum menentukan kebijakan.

“Itu (masjid dan RSIS) masih belum saya evaluasi. Saya tunggu laporan dari masyarakat, dari kalian (media) juga,” akunya.

Bahkan seperti diberitakan sebelumnya, Isran masih berpendirian bahwa peninjauan ke lapangan saat ini belum perlu. 

“Ya nggak perlu ditinjau kok. Sudah ketahuan kok. Apakah bisa selesai atau tidak (akhir tahun ini),” ungkapnya. (rs)


PU Optimis, Gubernur Justru Ragu

Rabu, 10/10/2018

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.