Sabtu, 24/11/2018
Sabtu, 24/11/2018
Salah satu resort baru yang tengah dibangun di Pulau Maratua ini yang disoal karena belum mengurus izin. Camat Maratua sudah dua kali memperingatkan dengan menerbitkan surat teguran. ( ILUSTRASI / NET )
Sabtu, 24/11/2018
Salah satu resort baru yang tengah dibangun di Pulau Maratua ini yang disoal karena belum mengurus izin. Camat Maratua sudah dua kali memperingatkan dengan menerbitkan surat teguran. ( ILUSTRASI / NET )
KORANKALTIM.COM, TANJUNG REDEB - Gugus Kepulauan Derawan sudah sudah tak asing lagi. Gugus kepulauan dengan empat daratan besar, Pulau Derawan, Maratua, Kakaban dan Sangalaki memiliki keunikan pemandangan yang mempesona. Pemandangan atas dan bawah lautnya membuat para wisatawan takjub. Derawan menjadi salah satu andalan destinasi wisata di Kaltim. Apalagi, sekarang akses ke Pulau Maratua sudah tak lagi rumit. Di sana sudah ada bandara untuk menerima tamu dari luar.
Potensi wisata yang besar tentu membujuk para pengusaha berlomba memanfaatkan potensi. Saat ini di Pulau Maratua akan berdiri sebanyak delapan resort baru. Ya, resort yang menawarkan penginapan di salah satu pulau terluar Indonesia ini.
Tapi sayang, keberadaan resort baru ini justru belum sepenuhnya bisa lancar beroperasi. Bahkan, pemerintah daerah setempat mengancam akan menutupnya. Karena izin pembangunan sama sekali belum ada.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau melalui pihak Kecamatan Maratua dibuat geram. Kecamatan terpaksa kembali melayangkan surat teguran untuk kali kedua kepada delapan resort yang ada di Pulau Maratua.
“Kami minta mereka segera mengurus perizinan. Jangan hanya membangun saja,” tegas Camat Maratua, Marsudi kepada Koran Kaltim.
Dijelaskanya, jika tidak segera mengantongi izin dan adanya IMB, maka surat ketiga akan dilayangkan yang langsung dilakukan penutupan oleh Pemkab Berau.
Dia heran kepada para pengusaha itu. Pemkab menurutnya sudah memberikan yang terbaik kepada pengusaha resort dengan tujuan bisa memberikan dampak positif namun tetap harus mengikuti aturan.
“Kami ingin seluruh resort memiliki ijin sehingga ada kontribusi buat daerah dari sektor wisata. Jika mereka beroperasi namun tidak mengantongi izin, terus daerah dapat apa dan ini sangat merugikan negara,” pungkansya.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Berau, Mappasikra dikonfirmasi tak mengetahui benar duduk persoalannya. Sebagai OPD teknis, menurut dia Dinas Pariwisata sama sekali tak bersentuhan dengan perizinan.
“Sampai hari ini Dinas Parawisata tidak mengetahui jelas terkait resort yg baru saat ini, kami hanya pengelolaan parawisatanya saja,” kata dia.
Dia sebenarnya sangat setuju dengan adanya penambahan resort sebagai salah satu daya tarik di Pulau Maratua. Namun dia berharap semua tetap menjunjung tinggi aturan, sehingga jalannya usaha penginapan bisa lancar dan daerah juga mendapat nilai tambah.
Di Pulau Maratua, sebenarnya sudah beroperasi sejumlah resort. Namun, sejauh ini tak ada masalah karena semua perizinan sudah klir. Seperti Nabuco dan Maratua Paradise Resort yang berdiri tepat ditepi pantai. Semua resort menawarkan keindahan dan kenyamanan bagi pengunjung menikmati indah pantai dan bawah lautnya. (ind)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.