Selasa, 04/12/2018

Soal Warisan, Ibu dan Anak Tewas Dibakar

Selasa, 04/12/2018

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Soal Warisan, Ibu dan Anak Tewas Dibakar

Selasa, 04/12/2018

logo

BALIKPAPAN - Harta warisan berupa rumah tempat tinggal membawa petaka, Senin (3/12) dini hari. Dua warga tewas terpanggang setelah dua rumah yang berada di kawasan Jalan Prapatan Dalam RT 05 Nomor 11 Kelurahan Telaga Sari,  Balikpapan Kota dibakar, sekira pukul 03.00 WITA.

Dua jasad dengan luka bakar 100 persen ditemukan di sisa puing. Diketahui, jenazah itu Gotri (58) dan anaknya Sumarto Puji Hartono (18). Sedangkan korban selamat namun mengalami luka bakar diantaranya Sumarji (66), Garini (55) dan Guntur (34).

Polisi mengendus kebakaran yang menewaskan dua orang itu disengaja. Telisik punya telisik, si pembakar tidak lain adalah adik kandung Gotri yang bernama Hasto Purnomo alias Ipong (47). Polisi pun sudah menahannya.

Hasil pemeriksaan polisi, pemicu Ipong nekat membakar rumah itu diduga kuat adanya perebutan hak waris. Ipong mengaku kesal karena tidak mendapat bagian harta warisan orang tuanya.

Gotri dan anaknya Sumarto tak bisa menyelamatkan diri karena tengah tidur lelap. Ketika itu, Sumarji yang merupakan suami Gotri sedang asik menonton sepak bola mendengar suara teriakan minta tolong.

“Mendengar suara teriakan Garini lalu saya datangi dan melihat Garini di ruang tengah badannya terbakar lalu saya lari keluar karena melihat seseorang lari keluar dari rumah mengejar Ipong yang merupakan adik ipar karena dia yang membakar,” ungkapnya saat dimintai keterangan oleh petugas.

Ipong sempat ditangkap. Dia sempat berkelahi dengan Sumarji. Warga yang melihat suara gaduh langsung ikut membantu mengamankan tersangka.

Setelah menyelamatkan Garini, Sumarji hendak masuk ke dalam rumah untuk menyelamatkan Gotri dan Sumarto yang merupakan isteri dan anaknya akan tetapi api cepat merambat dan membakar seluruh rumah yang berbahan kayu. “Anak sama isteri saya masih di dalam saya mau masuk api sudah sangat besar sehingga tidak dapat menolong dan menyelamatkan nyawa,” tuturnya.

Sumarji menuturkan jika sebelumnya mengetahui kalau Ipong menyimpan bensin di kamar sekitar 10 botol aqua ukuran 600 mililiter. “Tapi saya gak tahu itu buat apa,” katanya.

Dia menjelaskan bahwa pemicu utama adanya pembakaran yang menewaskan istri dan anaknya lantaran perebutan harta warisan. “Masalahnya rebutan warisan,” bebernya.

Kepada awak media Ipong mengaku puas telah menghabisi nyawa kakak kandung dan keponakannya sendiri. “Gak ada nyesel karena saya sakit hatinya sudah terlalu mulai tahun 2003 sampai sekarang apapun yang terjadi,” akunya.

Tanpa rasa bersalah duda anak dua ini membeberkan detik-detik rencana jahat menghabisi nyawa keluarga kandungnya sendiri. Puncaknya ketika ia hendak meminjam sepeda motor akan tetapi tidak diperbolehkan.

“Awalnya saya mau pinjam motor tapi gak dikasih pinjam sampai jam 1 malam, padahal udah gak dipakai saya mau pinjam lagi tapi gak dikasih,” cetusnya.

Polisi sudah menetapkan Ipong sebagai tersangka.”Kebakaran tersebut diduga kuat karena kesengajaan oleh tersangka membakar dua rumah tersebut,” ungkap Kasat Reskrim Polres Balikpapan AKP Mahfud Hidayat. (yud)


Soal Warisan, Ibu dan Anak Tewas Dibakar

Selasa, 04/12/2018

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.