Kamis, 13/12/2018

HARGA ANJLOK, PETANI MENJERIT

Kamis, 13/12/2018

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

HARGA ANJLOK, PETANI MENJERIT

Kamis, 13/12/2018

logo

TENGGARONG – Harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit dalam beberapa pekan terakhir ini benar-benar anjlok. Nilainya jauh dari yang ditetapkan pemerintah. 

Di Kutai Kartanegara, harga TBS di kisaran Rp400-Rp750/kg dan Rp700/kg di Penajam Paser Utara. Di Paser, TBS per kg juga hanya dihargai Rp600. Nilai yang jauh untuk mensejahterakan para petani. 

Ketua DPD Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Kukar, Daru Widiyatmoko menyebut, anjloknya harga sawit diakibatkan adanya perang dagang antara Amerika Serikat dan China.  “Ini sangat meresahkan petani swadaya,” ungkapnya.

Akibat perang dagang itu, permintaan crude palm oil (CPO) dari Indonesia itu berkurang, sedangkan produksi CPO saat ini meningkat. Padahal selama ini China menjadi negara pembeli CPO asal Indonesia.

Kondisi ini membuat CPO yang sudah diproduksi perusahaan tetap ada dan tidak tersalurkan sehingga permintaan TBS menurun, bahkan cenderung perusahaan membeli dengan seadanya hingga harga terendah.

Alasan lainnya karena saat ini ada produksi bunga matahari dan  kedelai sebagai bahan baku pembuatan minyak. Ini menjadi saingan sawit.

Di Kukar banyak TBS yang tidak laku dijual, bahkan petani enggan untuk memanennya karena biaya panen dan transport ke pabrik kelapa sawit tidak menutupi dibandingkan dengan hasil penjualan TBS.

Daru Widiyatmoko mengatakan bahwa petani swadaya membutuhkan solusi untuk dapat membangun pabrik kelapa sawit khusus untuk TBS petani swadaya.

Pada Jumat (14/12) besok,  DPD Apkasindo Kukar bekerja sama dengan Pemkab Kukar mengundang calon investor pabrik kelapa sawit untuk dapat berinvestasi, khusus mengolah TBS dari petani swadaya.

Sementara di Penajam Paser Utara, harga jual TBS lebih kecil dari biaya produksi. Ini menyebabkan petani merugi. “Harga beli hanya Rp 700/kg, sementara biaya produksi kurang lebih Rp820/kg,” kata salah seorang petani sawit Kelurahan Maridan, Seto Rahcman. Minimal, kata dia, TBS dibeli dengan harga Rp1.000/kg. 

Anjloknya harga sawit juga menjadi pukulan bagi petani di Paser. Forum Petani Kelapa Sawit (FPKS) Kabupaten Paser bahkan telah beberapa kali menggelar demonstrasi menuntut perhatian pemerintah setempat. 

Mereka berharap agar pemerintah daerah mendukung kemitraan antara petani dengan perusahaan.  “Hingga kini  belum ada upaya perusahaan untuk membuka ruang kemitraan bagi petani. Pemerintah kami harapkan memfasilitasi ini,” kata Ketua FPKS Paser, Kanisius.

Harga TBS di Paser sendiri berkisar antara  Rp 600 hingga Rp830/kg.

Kepala Dinas Perkebunan Kaltim, Ujang Rachmad menyebut turunnya harga TBS ditengarai karena harga minyak kelapa sawit  terus mengalami penurunan. Bahkan kontrak CPO pada Februari 2019 kembali menurun hingga 0,89 persen. Hal ini tentu berimbas pada penurunan TBS. 

TBS  di wilayah Kaltim untuk periode November 2018 kembali mengalami penurunan.  Dari  Rp1.322 pada Oktober menjadi Rp1.145 pada November 2018. 

Harga-harga yang sudah ditetapkan per bulan ini merupakan standar bagi para petani yang sudah bermitra dengan perusahaan pemilik pabrik kelapa sawit di Kaltim, khususnya kebun plasma. Sehingga ini menjadi harga acuan oleh petani. 

“Penurunan TBS tentunya tak bisa dihindari, merupakan dampak dari turunnya harga CPO di pasar global. Sehingga harga bahan dasarnya ikut menurun,” ujarnya.

Sebagai bentuk upaya pada level makro, pemerintah melalui  Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah menerbitkan kebijakan  penghapusan biaya ekspor. “Harapannya bisa membantu, dan efeknya bisa dirasakan hingga level petani,” tukasnya.

Dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 152/2018 menerapkan tata pungutan baru berdasarkan batasan lapisan nilai harga CPO. Dalam lampiran dirinci, pungutan ekspor produk CPO dan turunannya bakal dikosongkan saat harga CPO di bawah USD 570/ton. (rs/ami/wn/dc1217/)



HARGA ANJLOK, PETANI MENJERIT

Kamis, 13/12/2018

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.